ads

Minggu, 14 Juni 2015

Yakin sudah harus naik gaji? baca ini dulu!

Ada pertanyaan yang kerap terlontar saat toga bersemayam di atas kepala kita: mau kerja apa? Mau jadi apa?. Pertanyaan usang yang mudah kit... thumbnail 1 summary
Ada pertanyaan yang kerap terlontar saat toga bersemayam di atas kepala kita: mau kerja apa? Mau jadi apa?. Pertanyaan usang yang mudah kita jawab saat kita masih diduk di sekolah dasar kini menghampiri lagi.
Dan lertanyaan itu tidak dengan mudah kita jawab seperti halnya saat kecil. Beberapa tahun setelah beberapa huruf bertambah setelah nama kita, kita melihat teman yang dulunya berjuang bersama kita di bangku kuliah sudah memiliki pekerjaan yang busa dianggap nyaman dan mapan. Kemudian saldo di atm mereka pun sedikit lebih banyak daripada kita.
Awalnya memang tidak ada masalah, tapi saat ada reunian, kebanyakan dari kita secara tidak sadar membandingkan pekerjaan mereka dengan yang kita miliki. Timbul rasa iri dan ingin melebihi mereka, bahkan nasehat para guru ngaji maupun guru spiritual kita yang lainnya: berhentilah menatap ke atas, tataplah ke bawah dan bersyukur dengan apa yang jamu miliki kita indahkan.
Senen pagi setelah reunian di akhir pekan, kita mulai melihat apa yang kita kerjakan, berapa penghasilan kita dibandingkan dengan teman lainnya, kemudian berencana mencari pekerjaan yang lebih, atau berencana mengajukan kenaikan gaji kepada bos dan atasan.
Jangan buru-buru, tanyakan dulu pertanyaan di bawah ini sebelum kalian mengajukan atau mencari pekerjaan yang gajinya melebihi gaji saat ini:
#1 Dengan skill yang saya miliki, apakah saya berhak mendapatkan gaji lebih?
Terkadang kita hanya melihat mereka daru luarnya saja, kita tidak tahu apakah mereka memounyai skill yang lebih dari kita, dimana mereka mengikuti pelatihan, apa sumbangsih mereka untuk perusahaan. Apa yang mereka sebenarnya mereka lakukan untuk perusahaan mereka. Uhhg-ujug kita hanya melihat angka di saldo atm mereka setiap awal bulan.
Milikilah sesuatu yang lebih untuk mendapatkan yang lebih.

#2 Apakah Jika diberikan lebih kita bisa memanfaatkannya?

Dengan gaji yang masih pas-pas an menurut kita, mungkin Tuhan mau menguji kita dengan penghasilan kita saat ini. Apakah dengan penghasilan sekarang kita mampu memaksimalkannya untuk mencapai hidup yang lebih berguna, atau hanya digunakan untuk menunjukkan status sosial jita saja. Dengan membeli barang-barang branded, nongkrong sana sini, atau malah disalahgunakan?

#3 Sudahkah Kita Butuh?
Apakah motivasi utama kita untuk menuntut yang lebih? Apakah hanya sekadar karena iri belaka? Atau ada hal lain yang mendesak? Jika memang ada hal yang mendesak namun penghasilan kita berada dalam angka yang sama, tanyakan kepada diri sendiri dua pertanyaan di atas. Apakah kita sudah melakukan sesuatu yang lebih untuk menerima yang lebih?
Apakah kita mempunyai kemampuan dan skill untuk bisa dipakai untuk memperoleh banyak keuntungan dari perusahaan?

#4 Last but not least, build your own dream
Bekerjalah sesuai passion. Atau bahkan buakalah usaha sendiri sesuai dengan minat dan passion yang kamu minati. Karena dengan gaji berapapun, mereka yang sudah nyaman dengan pekerjaan mereka, tidak akan merasa bekerja, tidak akan merasa dipaksa bangun pagi kemudian dipaksa bermacet ria di jalan menuju kantor, dan tidak merasa dipaksa berhemat saat gajian belum turun juga yang padahal isi dompet sudah hampir hanya menujukkan ktp dan kartu diskon.
Dengan membuka usaha juga kita bisa mengatur jadwal kita sesuka hati kita, bangun sesuka kita dan bermain sesuka hati kita. Saya pernah mendengar sebuah kalimat, Jika ingin Indonesia Maju, semua ada di tangan pengusaha dan enterpreneur muda kita.
Makanya saat bangun tidur, kemudian turun ke lobby untuk sarapan di pelataran jalan, terkadang saya merasa iri dengan mereka yang setiap harinya berjualan bubur maupun nasi uduk, meskipun banyak yang menganggap rendah mereka, at least mereka bekerja untuk diri mereka sendiri, bukan untuk bos mereka, bukan untuk perusahaan yang dimiliki oleh orang asing. Mereka yang menentukan hari ini mau dapat berapa duit, hari ini mau membawa pulang berapa, hari ini ingin mengantongi berapa rupiah. Memang tidak semua seperti itu, selalu ad pro dan kontranya.
Siapkah kalian menerima kenaikan gaji?


Tidak ada komentar

Posting Komentar

tulis komentar mu di sini