Dikenal banyak orang,
menyelesaikan masalah nyata di masyarakat, serta memberikan keuntungan
finansial. Mimpi mendirikan usaha seperti ini mungkin sudah kamu miliki sejak
dulu. Dibandingkan harus berjibaku mencari pekerjaan dan bersaing dengan
pelamar lainnya, kamu lebih suka membangun usaha seperti clothing line, bisnis kafe, atau mungkin membuka lapak pulsa.
Namun,
tentu bisnismu tak bisa berkembang secepat itu. Ada jalan panjang dan berliku
yang harus kamu lalui sebelum bisnismu balik modal. Sebelum itu, kamu
harus siap menghadapi berbagai tantangan. Perkembangan bisnis yang di bawah
ekspektasi, partner yang tiba-tiba undur diri, serta banyak
masalah yang tiba-tiba datang tanpa dikira — perjuanganmu berat, dan
hanya kamu yang bisa merasakan tekanannya.
Apakah harus berhenti kalau sudah
seperti ini?
Sebelum
kamu mengangkat tangan dan menyerah kalah, ingatlah lagi jerih payah dan
darah yang telah kamu keluarkan hingga hari ini. Haruskah
kamu menyerah, jika kabar baik bisa dimiliki ketika kamu bersabar sebentar
lagi?
Mungkin
kamu sering membandingkan diri dengan mereka yang sudah punya usaha bernama.
Dalam hati, kamu yakin kamu dan mereka punya kualitas setara
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah
satu pemantik semangat bisnis adalah kisah sukses yang banyak kamu temui di
berbagai media. Sederet nama seperti Mark Zuckerberg, Jack Ma, atau mungkin Jan
Koum bisa jadi begitu familiar di telingamu. Di usia yang relatif muda,
mereka terbukti meraih sukses dengan mendirikan bisnis yang meraup jutaan dolar
setiap bulannya.
Kisah-kisah
tersebut lalu memacu adrenalinmu untuk mendirikan bisnis yang tak kalah
hebatnya. Kamu pun mulai mengakrabi berbagai buku, majalah, dan sumber lainnya
yang sekiranya bisa menunjang pengetahuan. Bersama teman-teman, kamu juga rajin
berdiskusi tentang berbagai peluang bisnis yang sekiranya bisa dikembangkan.
Besarnya
keuntungan yang didapat oleh para pebisnis yang kisahnya pernah kamu baca, membuatmu
kian bersemangat. Selain soal keuntungan, nikmatnya memiliki bisnis dengan jam
kerja yang bisa diatur sendiri turut pula membakar api semangat yang kini ada
dirimu. Kamu semakin tidak sabar merintis bisnis dan mengukir kisah suksesmu
sendiri.
Kamu terinspirasi membuat rencana bisnis yang
mumpuni. Dengan hati-hati, kamu mulai serius mengatur berbagai strategi
Kamu adalah pribadi yang
meneladani arti kerja keras. Tidak hanya bermimpi, bangun dan berlari untuk
mewujudkannya adalah cara hidup yang selalu kamu lakukan. Keinginan untuk
mendirikan bisnis besar dilanjutkan dengan langkah-langkah real yang kamu pelajari sebelumnya. Dengan
berbagai sumber yang telah dibaca, kamu pun mulai merangkai strategi bisnis
dirancang rapi dan benar.
Mulai dari
meriset pasar, membuat produk, sampai dengan cara memasarkannya telah
dipikirkan dengan detail. Dengan langkah-langkah ini kamu tentu berharap bahwa
bisnismu tersebut bisa berkembang dengan cepat dan juga pesat. Tidak ingin
sembarangan dan merancang semua hal yang berhubungan dengan bisnis telah kamu
lakukan. Misi untuk memiliki usaha besar terasa semakin dekat di pelupuk mata.
Namun
berbisnis butuh kesabaran yang lebih dari ekspektasi awal. Besarnya
modal yang telah kamu keluarkan tak juga sebanding dengan
keuntungan yang datang
Rangkaian langkah awal untuk
mendirikan bisnis besar yang jadi impian telah dilakukan. Sekarang ini kamu
semakin rajin mencari jalan untuk memperbesar usaha yang sedang kamu rintis.
Mulai memperkenalkan barang dagangan kepada teman dan keluarga terdekat, menjajakannya
lewat media sosial, serta memanfaatkan berbagai situs online juga tak luput kamu praktikkan.
Kamu juga
mulai rajin mengintai event pemeran bisnis yang kini mulai banyak
diadakan. Dengan bergabung di sana, harapanmu untuk membuat daganganmu dikenal
oleh orang semakin besar. Namun sayangnya mimpimu menyukseskan bisnis dengan
cepat terganjal dengan realita bahwa usahamu masih berada pada lingkup
itu-itu saja. Keuntungan besar yang digadang-gadang akan datang nyatanya hingga
saat ini belum juga tiba.
Antusiasmemu
yang tadinya membara perlahan padam, berganti rasa putus asa.
Di tengah perjalanan bisnismu,
kamu harus berhadapan dengan berbagai kesulitan yang rasanya mengganjal semua
rencana. Usaha yang telah dipersiapkan sedemikan rupa nyatanya tidak bisa
berjalan lancar-lancar saja. Rasa resah perlahan mulai menyusup dalam dada.
Kamu yang tadinya begitu bersemangat kini mulai berpikir ulang tentang
keberhasilan bisnis yang sedang diperjuangkan.
Ada rasa
ragu yang pelan-pelan sering mampir di pikiran. Mungkinkah usaha yang saat ini
sedang mati-matian diperjuangkan akan bermuara pada kesuksesan? Ataukah
semuanya nanti hanya berakhir begitu saja tanpa hasil sesuai dengan harapan?
Kamu
berada di titik terendah dan ingin sekali menyerah. Lelah dengan kegagalan yang
menghantam usahamu berulang-ulang
Karena keberhasilan yang kamu
harapkan terasa semakin mustahil digapai, berbagai kalimat seperti:
“Ah, malas
nih gue udah bisnis sekian lama kok belum untung juga?”
“Sudahlah
mungkin ini bukan rezekiku. Mendingan berhenti saja!”
“Tuhan gak adil banget. Masa sudah
kerja segini capeknya belum sukses-sukses?!”
Sebagai
manusia biasa tentu wajar saja bila kamu akhirnya sampai pada titik terendah.
Kamu yang sudah kehabisan energi untuk berjuang memilih untuk berhenti dan
memutar arah mencari peruntungan lainnya. Ada pula rasa kecewa yang timbul
karena semua pengorbananmu terasa sia-sia.
Namun
kesulitan selalu bertambah seiring waktu. Keluar dari bisnis ini pun
tak menjamin kemudahan, apalagi kebahagiaan hidupmu
Sesungguhnya di titik
inilah kesabaranmu diuji. Orang-orang yang kamu lihat sekarang ini
menikmati kesuksesan, dulunya juga pernah mengalami kesulitan serupa. Sama
dengan kamu, mereka juga tak luput pernah mengecap kegagalan. Bahkan mungkin
rasa sakit memperjuangkan bisnisnya dulu jauh lebih hebat dari apa yang kamu
rasakan sekarang.
Kini
pilihan semua ada di tanganmu. Memilih berjuang atau berhenti mengikhtiarkan
seluruh mimpi tersebut. Bila kamu berhenti maka seluruh usahamu selama ini
tentu akan berakhir percuma. Namun seandainya kamu memilih untuk terus bergerak
maju, akan ada kesempatan yang bisa saja temui di depan sana.
“If “Plan A” didn’t work, the alphabet has
25 more letters. Stay cool!”
Kalau
memang kamu memilih dunia bisnis sebagai bidang yang ingin ditekuni, teruslah
berjuang mewujudkan mimpimu tersebut. Jangan pernah berhenti dan menyerah.
Buktikan pada orang-orang di sekitar dan tentunya dirimu sendiri kalau kamu
bisa menggapai keberhasilan. Selamat berjuang!
Tidak ada komentar
Posting Komentar
tulis komentar mu di sini