Pernah dengan pepatah mengatakan “Rumput tetangga selalu lebih
hijau?” Well, inilah keadaan yang sama.
Seorang entrepreneur yang telah menjalani masa-masa atau perjuangan entrepreneurnya pasti mengalami 6 kenyataan pahit ini secara sadar maupun tak disadari. Umumnya, permasalahan yang terjadi terletak pada kemampuan manusia atau tim itu sendiri, bukan karena rencana bisnis. Inilah 6 kenyataan pahit yang kamu harus siap hadapi kalau menjadi seorang entrepreneur.
1. Bisnis ini bukanlah
tentang kamuSeorang entrepreneur yang telah menjalani masa-masa atau perjuangan entrepreneurnya pasti mengalami 6 kenyataan pahit ini secara sadar maupun tak disadari. Umumnya, permasalahan yang terjadi terletak pada kemampuan manusia atau tim itu sendiri, bukan karena rencana bisnis. Inilah 6 kenyataan pahit yang kamu harus siap hadapi kalau menjadi seorang entrepreneur.
Saat awal membuka bisnis, kamu akan merasa bahwa kamu orang
hebat dan penting. Namun, perlahan kamu sadar, bahwa memiliki sebuah bisnis
membuatmu merasa tak berdaya. Kamu harus membuat berbagai keputusan berat,
melepaskan potensi yang cemerlang, negosiasi dengan perusahaan raksasa, dan
lain sebagainya. Ini semua harus kamu laksanakan dengan baik agar kamu dan para
pegawai bisa bertahan di kerasnya kehidupan dunia.
2. Ide baru kamu belum tentu baik dan original
Mungkin kamu berpikir “Wah, ini ide yang benar-benar cemerlang
dan nggak ada satupun orang yang memikirkannya!” Salah, pasti ada saja orang
yang berpikir sama dan sedang mengembangkan penemuan tersebut. Terkecuali, kamu
adalah orang jenius. Jadi, daripada sibuk mencari ide-ide berbeda, lebih baik
kamu lebih fokus pada implementasi dari penemuan tersebut, seperti desain,
team, dan melebihi apa yang ditawarkan oleh competitor.
3. Semua orang adalah
bos baru kamu
Entrepreneur berarti menjadi bos bagi dirimu sendiri? Well, ini
nggak sepenuhnya benar. Supplier, customer, investor, bahkan pegawaimu sendiri
bisa menjadi bos kamu. Mereka akan memberi saran apa yang seharusnya kamu
lakukan. Dan, kamu harus mendengarkan mereka jika mau maju. Jadi, darimana
istilah kamu menjadi bos bagi dirimu sendiri?
4. Rencanamu itu nggak
berguna
Kamu harus bisa fleksibel dalam membuat rencana. Perencanaan
memang harus dibuat, namun tak harus benar-benar dituruti apa adanya. Jika
ditengah jalan kamu merasa perencanaan tersebut harus dirubah, maka ubahlah
sesuai dengan keadaan serta peluang yang ada.
Sebagai seorang entrepreneur, kamu cenderung meramalkan sesuatu.
Hal ini sah-sah saja, namun ramalan kamu itu membutuhkan waktu untuk
diwujudkan. Lebih baik arahkan fokusmu lebih pada hal-hal yang sudah ada
sekarang, dan mengembangkannya sampai betul-betul sempurna. Sebagai sampingan,
kamu bisa mengembangkan idemu tersebut.
6. Kamu tak pernah tahu
apa yang menanti didepan
Sebagai seorang entrepreneur, kamu berada di posisi depan pada
peperangan. Sebenarnya, kamu sendiri tak tahu apa yang bisa terjadi meskipun
sudah membuat perencanaan dengan baik. Bisa saja saat melangkah kamu masuk ke
jurang, atau ke surge. Jadi, sebagai seorang entrepreneur, kamu harus siap
sedia, baik secara mental dan fisik.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
tulis komentar mu di sini