ads

Minggu, 14 Juni 2015

Jadi pengusaha itu enak? Lihat dulu rintangan harus yang dihadapi ini

Pernah dengan pepatah mengatakan “Rumput tetangga selalu lebih hijau?” Well, inilah keadaan yang sama. Seorang entrepreneur yang telah men... thumbnail 1 summary
Pernah dengan pepatah mengatakan “Rumput tetangga selalu lebih hijau?” Well, inilah keadaan yang sama.
Seorang entrepreneur yang telah menjalani masa-masa atau perjuangan entrepreneurnya pasti mengalami 6 kenyataan pahit ini secara sadar maupun tak disadari. Umumnya, permasalahan yang terjadi terletak pada kemampuan manusia atau tim itu sendiri, bukan karena rencana bisnis. Inilah 6 kenyataan pahit yang kamu harus siap hadapi kalau menjadi seorang entrepreneur.
1. Bisnis ini bukanlah tentang kamu
Saat awal membuka bisnis, kamu akan merasa bahwa kamu orang hebat dan penting. Namun, perlahan kamu sadar, bahwa memiliki sebuah bisnis membuatmu merasa tak berdaya. Kamu harus membuat berbagai keputusan berat, melepaskan potensi yang cemerlang, negosiasi dengan perusahaan raksasa, dan lain sebagainya. Ini semua harus kamu laksanakan dengan baik agar kamu dan para pegawai bisa bertahan di kerasnya kehidupan dunia.

2. Ide baru kamu belum tentu baik dan original
Mungkin kamu berpikir “Wah, ini ide yang benar-benar cemerlang dan nggak ada satupun orang yang memikirkannya!” Salah, pasti ada saja orang yang berpikir sama dan sedang mengembangkan penemuan tersebut. Terkecuali, kamu adalah orang jenius. Jadi, daripada sibuk mencari ide-ide berbeda, lebih baik kamu lebih fokus pada implementasi dari penemuan tersebut, seperti desain, team, dan melebihi apa yang ditawarkan oleh competitor.


3. Semua orang adalah bos baru kamu

Entrepreneur berarti menjadi bos bagi dirimu sendiri? Well, ini nggak sepenuhnya benar. Supplier, customer, investor, bahkan pegawaimu sendiri bisa menjadi bos kamu. Mereka akan memberi saran apa yang seharusnya kamu lakukan. Dan, kamu harus mendengarkan mereka jika mau maju. Jadi, darimana istilah kamu menjadi bos bagi dirimu sendiri?


4. Rencanamu itu nggak berguna

Kamu harus bisa fleksibel dalam membuat rencana. Perencanaan memang harus dibuat, namun tak harus benar-benar dituruti apa adanya. Jika ditengah jalan kamu merasa perencanaan tersebut harus dirubah, maka ubahlah sesuai dengan keadaan serta peluang yang ada.


5. Fokus
Sebagai seorang entrepreneur, kamu cenderung meramalkan sesuatu. Hal ini sah-sah saja, namun ramalan kamu itu membutuhkan waktu untuk diwujudkan. Lebih baik arahkan fokusmu lebih pada hal-hal yang sudah ada sekarang, dan mengembangkannya sampai betul-betul sempurna. Sebagai sampingan, kamu bisa mengembangkan idemu tersebut.


6. Kamu tak pernah tahu apa yang menanti didepan

Sebagai seorang entrepreneur, kamu berada di posisi depan pada peperangan. Sebenarnya, kamu sendiri tak tahu apa yang bisa terjadi meskipun sudah membuat perencanaan dengan baik. Bisa saja saat melangkah kamu masuk ke jurang, atau ke surge. Jadi, sebagai seorang entrepreneur, kamu harus siap sedia, baik secara mental dan fisik.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

tulis komentar mu di sini