Rasulullah SAW adalah seseorang yang tidak pernah ada habisnya
untuk diceritakan. Dalam perjalanan beliau menegakkan Islam, sangat benyak
teladan yang bisa diambil dari kisah kisah beliau. Selain itu Rasulullah SAW
adalah seorang ahli strategi militer terhebat yang pernah ada.
Sejarah mencatat, Rasulullah SAW dalam setiap peperangan selalu
menjalankan dengan penuh semangat, solid antara pemimpin dengan prajurit, dan
strategi perang yang efektif. Sehingga faktanya Rasulullah tidak pernah
mengalami kegagalan dalam merancang segala strategi pertempuran. Kejelian,
kecerdasan, serta musyawarah yang efektif adalah kuncinya.
Beliau juga memiliki beberapa bilah pedang yang selalu
menemaninya, diantaranya yang paling terkenal adalah Al-Battar yang disebut
juga Pedang Para Nabi. Ada juga Qal-i yang merupakan pedang yang memiliki
desain yang sangat unik.
Pedang pedang ini sekarang menjadi warisan dunia yang sangat
berharga, serta masih terawat untuk menjadi warisan generasi selanjutnya. Apa
saja pedang pedang ini? Yuk kita simak
1. Al-Ma’thur
Pedang yang juga dikenal dengan nama “Ma’thur al-Fijar” ini
adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad sebelum ia menerima wahyu
pertama di Mekah. Pedang ini beliau warisi dari ayah beliau yang bernama
Abdullah. Nabi Muhammad berhijrah dari Mekah ke Madinah dengan ditemani pedang
ini, dan pedang tetap menjadi milik beliau sampai kemudian diberikan bersama
dengan peralatan perang lainnya kepada Ali b. Abi Thalib RA.
Mata pedang Al-Mathur berukuran 99 cm. Pegangannya bersepuh emas
dalam bentuk dua ular, dan bertatahkan zamrud dan pirus. Di dekat pegangan
adalah tulisan: ‘Abdallah b. ‘Abd al-Muththalib’ (nama ayah beliau). Saat ini
pedang Al-Ma’thur bertempat di Museum Topkapi, Istanbul.
2. Al-Battar
Pedang ini diambil oleh nabi Muhammad sebagai rampasan perang
dari Banu Qaynaqa. Pedang ini sangat terkenal dan disebut sebagai “Pedang Para
Nabi” dan tulisan dalam bahasa Arab dengan nama Daud, Salomo, Musa, Harun,
Yosua, Zakharia, Yohanes, Yesus, dan Muhammad.
Pedang ini juga memiliki relik gambar Raja Daud ketika memotong
kepala Goliat, yang konon merupakan pemilik asli pedang ini. Al-Battar juga
memiliki sebuah tulisan dalam huruf Nabataean. Ada beberapa pihak yang percaya
bahwa pedang ini akan digunakan Isa (Yesus) saat mengalahkan Dajjal di masa
depan nanti.
3. Dhu al-Faqar
Adalah nama pedang yang diambil sebagai rampasan perang oleh
Nabi Muhammad di Perang Badar. Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad memberi pedang
ini kepada Ali b. Abi Thalib RA.
Ali kembali dari Perang Uhud berlumuran darah dari bahu sampai
ke tangannya, namun masih menggenggam pedang Dhu al-Faqar. Banyak sumber
meriwayatkan bahwa pedang yang memiliki dua mata pedang ini tetap menjadi milik
Ali b. Abi Thalib RA dan keluarganya.
Hatf adalah pedang nabi Muhammad sebagai rampasan dari Banu
Qaynaqa. Diceritakan bahwa nabi Daud mengambil pedang “al-Battar” dari Goliath
sebagai rampasan ketika dia mengalahkannya, saat beliau berusia kurang dari 20
tahun. Tuhan memberi nabi Daud kemampuan untuk mengolah besi, seperti membuat
baju besi, senjata dan alat perang, dan nabi Daud sendiri yang membuat pedang.
Menyikapi hal tersebut kemudian pedang Hatf muncul, menyerupai
al-Battar tetapi lebih besar dari itu. Panjang dari mata pedang ini adalah 112
cm dan memiliki lebar 8 cm. Beliau menggunakan pedang ini, kemudian diwariskan
turun temurun ke suku Lewi yang terus menggunakan senjata milik bani Israel ini
sampai jatuh ke tangan Nabi Muhammad SAW. Saat ini pedang ini disimpan di
museum Topkapi.
Menurut riwayat, Pedang ini telah diberikan Nabi Muhammad SAW
kepada Ali b. Abi Thalib RA, kemudian ia wariskan untuk anak-anaknya. Beberapa
riwayat melaporkan bahwa pedang itu diambil sebagai rampasan oleh Ali b. Abi
Thalib saat ia memimpin serangan di Suriah.
Pedang tersebut saat ini berada di Museum Topkpoki, Istanbul.
Mata pedang panjangnya 97 cm dan bertuliskan nama Zayn al-Din al-Abidin.
6. Al-Rasub
Al-Rasub adalah pedang wasiat keluarga Nabi Muhammad SAW yang disimpan
oleh keluarganya seperti halnya Tabut disimpan oleh bangsa Israel.
Panjang mata pedangnya berukuran 140 cm. Memiliki lingkaran emas
yang bertuliskan nama “Ja’far al-Sadiq.” Pedang ini kini disimpan di museum
Topkapi, Istanbul.
7. Al-‘Adb
Al-‘Adb, nama pedang ini, berarti “memotong” atau “tajam.”
Pedang ini dikirim kepada nabi Muhammad SAW oleh salah satu sahabatnya sebelum Perang
Badar.
Beliau menggunakan pedang ini pada Perang Uhud dan oleh para
pengikutnya digunakan untuk menunjukkan kesetiaan mereka kepada beliau. Pedang
ini kini berada di masjid Husain Kairo, Mesir.
8. Al-Qadib
Al-Qadib adalah pedang berbilah tipis yang konon menyerupai
sebuah tongkat. Pedang ini biasanya digunakan untuk menemani perjalanan tetapi
tidak digunakan untuk pertempuran. Pada sisi pedang yang terbuat dari perak
terdapat tulisan: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasul Allah-Muhammad
b. Abdallah b. Abd al-Muththalib”.
Tidak ada indikasi dalam sumber sejarah bahwa pedang ini pernah
digunakan dalam pertempuran apapun. Pedang ini tersimpan di rumah Nabi Muhammad
dan kemudian dimiliki oleh khalifah Fatimiyah. Panjang mata pedangnya edang
adalah 100 cm dan memiliki sarung dari kulit hewan dicelup. Saat ini pedang
Al-Qadib tersimpan di Museum Topkapi, Istanbul.
Pedang ini dikenal sebagai “Qal’i” atau “Qul’ay” Nama ini
mungkin berhubungan dengan sebuah tempat di Syria atau tempat di India dekat
Cina. Beberapa orang menyatakan bahwa kata “qal’i” merujuk kepada “timah” atau
“timah putih” yang ditambang dari beberapa lokasi yang berbeda. Pedang ini
adalah salah satu dari tiga pedang yang nabi Muhammad peroleh sebagai rampasan
dari Banu Qaynaqa. Diriwayatkan juga bahwa kakek Nabi Muhammad menemukan pedang
Qal’i ketika ia menemukan Sumur Zamzam di Mekah.
Saat ini pedang Qal’i tersimpan di Museum Topkapi, Istanbul.
Pedang ini berukuran sekitar 100 cm. Ada tulisan dalam bahasa Arab pada bagian
batang di atas pegangannya: “Ini adalah pedang mulia dari rumah Muhammad nabi,
rasul Allah.” Pisau pedang ini berbeda dengan pedang lain karena desainnya yang
unik
Tidak ada komentar
Posting Komentar
tulis komentar mu di sini