Aku: “Besok
malam di cafe ya!”
Dia: “Oke
sip!”
*besok
malamnya*
Aku: “Gw
udah di cafe nih, lo di sebelah mana?”
Dia:
“Bentar lagi sampek”
*30 menit
kemudian*
Aku: “Lo
di mana, sih?”
*nggak ada balesan*
Janjian
sama seseorang di suatu tempat, pas kamu sudah datang dia belum juga datang.
Kamu pun harus menunggu. Mending kalau nunggu lima atau sepuluh menit. Kadang
kamu harus menunggu setengah sampai satu jam. Sebel kan? Kalau tahu gitu kenapa
mesti cepat-cepat datang tadi, pikirmu. Telat janjian sepertinya sudah bukan
hal biasa bagi sebagian besar masyarakat Indonesia (kamu juga nggak?). Sebelum
terjebak sendiri di suatu tempat karena teman janjianmu tak kunjung
datang, ada baiknya kamu pahami kalimat-kalimat janjian ala orang Indonesia.
1. Kalau teman janjian kamu jawab “OTW”, sepertinya dia
baru bangun tidur.
Kamu: “Aku
sudah sampai nih, kamu di mana?”
Teman:
“Otw”
*dua hari kemudian baru sampai*
Secara
bebas, ‘otw’ berasal dari singkatan Bahasa Inggris ‘on the way’yang artinya
sedang dalam perjalanan. Tapi, kreatifnya ‘otw’ di Indonesia bisa berarti ‘oke
tunggu wae’ (oke tunggu saja) yang berarti nggak pasti kapan datangnya.
Makanya, kalau logikanya ‘otw’ berarti sudah di jalan dan dalam sepuluh atau
lima belas menit lagi sampai, ‘oke tunggu wae’ berarti dia bisa datang kapan
saja. Mungkin waktu dia bilang ‘otw’, dia masih baru bangun tidur dan sedang
dalam perjalanan menuju kamar mandi untuk mandi baru menuju ke tempat janjian.
Jadi, ditunggu saja ya!
2. Ada sedikit harapan di balik kata ”Udah deket!”, mungkin
dia baru aja berangkat.
Masih mending dari pada baru
bangun tidur, ada sedikit angin segar yang kamu rasakan ketika teman janjianmu
bilang ‘udah dekat’. Walaupun setelah ditunggu-tunggu, temanmu baru datang ke
tempat janjian paling cepat lima belas menit kemudian. Mungkin ‘udah deket’
menurutnya adalah sudah dekat dengan kendaraan yang mau ia tumpangi. Tak perlu
marah, karena paling nggak dia sudah bangun, mandi, dan siap berangkat.
Tetaplah menunggu dengan sabar dan penuh senyuman ya!
3. Kalau dia bilang “ketemu jam 7 ya”, bisa
jadi maksudnya adalah “jam
7 gue baru berangkat…”
Teman 1:
“Bro, aku udah di lokasi, jam 7 kan?”
Teman 2: “Oh, udah di lokasi? Oke
aku berangkat sekarang,”
Beberapa
orang sering bikin waktu janjian sendiri, kemudian dia langgar sendiri. Ada.
Banyak. Salah satu contohnya, janjian ketemu pada jam tertentu. Pas jam segitu
kita sudah ada tempat janjian, dia bilang kalau barusan berangkat. Alhasil,
lagi-lagi harus ada waktu yang terbuang untuk menunggu.
4. Jangan samakan “jam 7-an ya…” dengan jam 7 tepat, karena pukul 07.59
masih termasuk jam 7-an kan?
Tukang
Telat: “Nanti jadi ngerjain tugas jam berapa?”
Tukang
Ngaret: “Jam 7-an lah ya,”
Tukang
Telat: “Oke jam 7 aku tunggu di sini ya,”
Tukang
Ngaret: “Sip!”
Fakta: jam 7.46 mereka baru
bertemu!
Kalau kamu
sering jadi korban dalam janjian, selalu harus nunggu sementara teman kamu
datangnya telat, kamu perlu terlurusi jangan-jangan kamu yang salah
tangkap. Jika temanmu itu bilang ketemu ‘jam 7-an’ memang seharusnya maksudnya
tepat jam 7. Kalau ada telat-telat ya paling lima atau paling lama sepuluh
menit. Tapi, kalau dia datang jam 7.59 yang berarti hampir jam 8 sih nggak
salah juga kan masih sekitar jam 7. Iya nggak salah, tapi ngeselin dan bikin
bete!
5. Yang paling bikin bingung itu kalau kita
janjian dengan kalimat “habis isya ya”, padahal waktu isya sendiri sampai jam
12 malam.
Kamu:
“Memang acarnya mau mulai jam berapa?”
Teman:
“Kira-kira habis isya lah ya kita mulai,”
*Dua jam setelah adzan isya, acara
pun belum mulai*
Satuan
waktu janjian yang paling meragukan adalah ketika dia bilang ‘habis isya’. Ini
artinya bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan, kesadaran, kedisiplinan, dan
kepekaan masing-masing orang. Arti kalimat janjian ‘habis isya’ ini bisa
berarti sehabis adzan isya atau sehabis sholat isya. Waktu setiap orang
melaksanakan sholat isya pun bisa bermacam-macam. Ada yang setelah mendengar
adzan bisa langsung sholat. Ada yang masih selang beberapa waktu setelah adzan
sampai jam 12 malam. Jadi maksudnya, janjian ‘habis isya’ itu jam berapa?
6. “Sebatang
rokok dulu, baru aku berangkat” YHA! Rokoknya kira-kira
sepanjang apa? Sepanjang meteran?
Ada lagi
waktu janjian yang cukup absurd yaitu dengan menggunakan rokok sebagai satuan
waktu.
Abu: “Mau
berangkat jam berapa kok masih santai-santai?”
Bejo: “Sebentar, satu rokokan lagi
aku berangkat,”
Secara
ilmiah, sepertinya belum ada ahli fisika yang menemukan berapa satu waktu yang
tepat untuk istilah satu rokokan. Hal ini karena panjang rokok itu nggak ada
yang sama. Ada yang butuh waktu lima menit, ada yang butuh sepuluh menit buat
habis. Belum lagi kalau ngerokoknya cerutu, lebih lama lagi tuh!
7. Berharap dia tepat waktu setelah
janjian dengan“Sebangunnya aja…” itu sama kayak galon yang belum diisi
ulang: Kosong!
Kamu:
“Besok mau berangkat jam berapa?”
Teman: “Santai sih, sebangunnya
aja,”
Dan kamu
tahu temanmu itu bangunnya selalu menjelang magrib!
Menunggu
orang yang nggak jelas janjiannya memang menyebalkan. Karena kamu nggak bisa
diginiin, ada baiknya kamu juga nggak giniin orang. Ingat waktu itu nggak bisa
berulang, jadi jangan sia-sia kan waktumu dan orang lain dengan telat janjian.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
tulis komentar mu di sini