ads

Rabu, 03 Juni 2015

7 kebiasaan KZL yang terjadi kalu janjian ketemu sama temen

Aku: “Besok malam di cafe ya!” Dia: “Oke sip!” *besok malamnya* Aku: “Gw udah di cafe nih, lo di sebelah mana?” Dia: “Bentar lagi s... thumbnail 1 summary
Aku: “Besok malam di cafe ya!”
Dia: “Oke sip!”
*besok malamnya*
Aku: “Gw udah di cafe nih, lo di sebelah mana?”
Dia: “Bentar lagi sampek”
*30 menit kemudian*
Aku: “Lo di mana, sih?”
*nggak ada balesan*
Janjian sama seseorang di suatu tempat, pas kamu sudah datang dia belum juga datang. Kamu pun harus menunggu. Mending kalau nunggu lima atau sepuluh menit. Kadang kamu harus menunggu setengah sampai satu jam. Sebel kan? Kalau tahu gitu kenapa mesti cepat-cepat datang tadi, pikirmu. Telat janjian sepertinya sudah bukan hal biasa bagi sebagian besar masyarakat Indonesia (kamu juga nggak?). Sebelum terjebak sendiri di suatu tempat karena teman janjianmu tak kunjung datang, ada baiknya kamu pahami kalimat-kalimat janjian ala orang Indonesia.


1. Kalau teman janjian kamu jawab “OTW”, sepertinya dia baru bangun tidur.

Kamu: “Aku sudah sampai nih, kamu di mana?”
Teman: “Otw”
*dua hari kemudian baru sampai*
Secara bebas, ‘otw’ berasal dari singkatan Bahasa Inggris ‘on the way’yang artinya sedang dalam perjalanan. Tapi, kreatifnya ‘otw’ di Indonesia bisa berarti ‘oke tunggu wae’ (oke tunggu saja) yang berarti nggak pasti kapan datangnya.   Makanya, kalau logikanya ‘otw’ berarti sudah di jalan dan dalam sepuluh atau lima belas menit lagi sampai, ‘oke tunggu wae’ berarti dia bisa datang kapan saja. Mungkin waktu dia bilang ‘otw’, dia masih baru bangun tidur dan sedang dalam perjalanan menuju kamar mandi untuk mandi baru menuju ke tempat janjian. Jadi, ditunggu saja ya!

2. Ada sedikit harapan di balik kata ”Udah deket!”, mungkin dia baru aja berangkat.

Masih mending dari pada baru bangun tidur, ada sedikit angin segar yang kamu rasakan ketika teman janjianmu bilang ‘udah dekat’. Walaupun setelah ditunggu-tunggu, temanmu baru datang ke tempat janjian paling cepat lima belas menit kemudian. Mungkin ‘udah deket’ menurutnya adalah sudah dekat dengan kendaraan yang mau ia tumpangi. Tak perlu marah, karena paling nggak dia sudah bangun, mandi, dan siap berangkat. Tetaplah menunggu dengan sabar dan penuh senyuman ya!

3. Kalau dia bilang “ketemu jam 7 ya”, bisa jadi maksudnya adalah “jam 7 gue baru berangkat…”



Teman 1: “Bro, aku udah di lokasi, jam 7 kan?”
Teman 2: “Oh, udah di lokasi? Oke aku berangkat sekarang,”
Beberapa orang sering bikin waktu janjian sendiri, kemudian dia langgar sendiri. Ada. Banyak. Salah satu contohnya, janjian ketemu pada jam tertentu. Pas jam segitu kita sudah ada tempat janjian, dia bilang kalau barusan berangkat. Alhasil, lagi-lagi harus ada waktu yang terbuang untuk menunggu.

4. Jangan samakan “jam 7-an ya…” dengan jam 7 tepat, karena pukul 07.59 masih termasuk jam 7-an kan?


Tukang Telat: “Nanti jadi ngerjain tugas jam berapa?”
Tukang Ngaret: “Jam 7-an lah ya,”
Tukang Telat: “Oke jam 7 aku tunggu di sini ya,”
Tukang Ngaret: “Sip!”
Fakta: jam 7.46 mereka baru bertemu!

Kalau kamu sering jadi korban dalam janjian, selalu harus nunggu sementara teman kamu datangnya telat, kamu perlu terlurusi jangan-jangan kamu yang  salah tangkap. Jika temanmu itu bilang ketemu ‘jam 7-an’ memang seharusnya maksudnya tepat jam 7. Kalau ada telat-telat ya paling lima atau paling lama sepuluh menit. Tapi, kalau dia datang jam 7.59 yang berarti hampir jam 8 sih nggak salah juga kan masih sekitar jam 7. Iya nggak salah, tapi ngeselin dan bikin bete!

5. Yang paling bikin bingung itu kalau kita janjian dengan kalimat “habis isya ya”, padahal waktu isya sendiri sampai jam 12 malam.


Kamu: “Memang acarnya mau mulai jam berapa?”
Teman: “Kira-kira habis isya lah ya kita mulai,”
*Dua jam setelah adzan isya, acara pun belum mulai*

Satuan waktu janjian yang paling meragukan adalah ketika dia bilang ‘habis isya’. Ini artinya bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan, kesadaran, kedisiplinan, dan kepekaan masing-masing orang. Arti kalimat janjian ‘habis isya’ ini bisa berarti sehabis adzan isya atau sehabis sholat isya. Waktu setiap orang melaksanakan sholat isya pun bisa bermacam-macam. Ada yang setelah mendengar adzan bisa langsung sholat. Ada yang masih selang beberapa waktu setelah adzan sampai jam 12 malam. Jadi maksudnya, janjian ‘habis isya’ itu jam berapa?

6. “Sebatang rokok dulu, baru aku berangkat” YHA! Rokoknya kira-kira sepanjang apa? Sepanjang meteran?


Ada lagi waktu janjian yang cukup absurd yaitu dengan menggunakan rokok sebagai satuan waktu.
Abu: “Mau berangkat jam berapa kok masih santai-santai?”
Bejo: “Sebentar, satu rokokan lagi aku berangkat,”
Secara ilmiah, sepertinya belum ada ahli fisika yang menemukan berapa satu waktu yang tepat untuk istilah satu rokokan. Hal ini karena panjang rokok itu nggak ada yang sama. Ada yang butuh waktu lima menit, ada yang butuh sepuluh menit buat habis. Belum lagi kalau ngerokoknya cerutu, lebih lama lagi tuh!

7. Berharap dia tepat waktu setelah janjian dengan“Sebangunnya aja…” itu sama kayak galon yang belum diisi ulang: Kosong!


Kamu: “Besok mau berangkat jam berapa?”
Teman: “Santai sih, sebangunnya aja,”
Dan kamu tahu temanmu itu bangunnya selalu menjelang magrib!

Menunggu orang yang nggak jelas janjiannya memang menyebalkan. Karena kamu nggak bisa diginiin, ada baiknya kamu juga nggak giniin orang. Ingat waktu itu nggak bisa berulang, jadi jangan sia-sia kan waktumu dan orang lain dengan telat janjian.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

tulis komentar mu di sini