Pagi merupakan awal untuk kembali memulai hari.
Adanya banyak inspirasi, udara yang masih bersih, serta sejuknya
pemandangan yang bisa dinikmati sebelum siang yang penuh polusi. Meski
dengan banyaknya keindahan tersebut, tidak dipungkiri bahwa banyak orang yang
melewatkan pagi karena masih terlelap di tempat tidur. Bagi sebagian orang,
bangun pagi memang menjadi masalah yang sangat runyam.
Padahal selain memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh, bangun di pagi hari juga memberikan dampak secara psikologis. Dalam jangka panjang, ini akan bedampak pada kuaitas hidup dalam memperoleh kebahagiaan. Berikut ini lima manfaat psikologis bangun lebih pagi.
Padahal selain memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh, bangun di pagi hari juga memberikan dampak secara psikologis. Dalam jangka panjang, ini akan bedampak pada kuaitas hidup dalam memperoleh kebahagiaan. Berikut ini lima manfaat psikologis bangun lebih pagi.
1. Terhindar
dari Depresi
Depresi adalah suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun waktu tertentu. Profesor dari Columbia University College of Physicians and Surgeons, New York dalam penelitiannya menemukan bahwa ada kaitan yang erat antara aktivitas tidur terlalu larut dan susah bangun pagi dengan depresi. Salah satu alasan orang mengatakan mereka tidak suka pagi adalah bahwa mereka tidur terlalu larut.
Bangun pagi akan memberi waktu yang lebih untuk melakukan berbagai aktivitas, sementara saat telat bangun akan membuat semua kegiatan terburu-buru. Inilah yang membuat seseorang yang bangun telat akan mengalami mood yang buruk dan dalam jangka panjang akan mengalami depresi berat.
2. Hati Lebih Ceria
Dalam Jurnal Emotion tahun 2012 dilaporkan bahwa sistem syaraf dipengaruhi kebiasaan bangun pagi ini. Gas ozon (o3) mencapai kadar tertinggi pada saat fajar (subuh) dan seterusnya menurun secara bertahap sampai tingkat terendah ketika matahari terbit. Gas ozon ini memberikan pengaruh positif terhadap sel-sel syaraf, melancarkan proses kerja otak dan otot dimana puncak produktivitas manusia terjadi pada pagi hari. Mereka yang bangun lebih pagi umumnya punya mood yang lebih ceria dan bahagia ketimbang orang-orang yang bangun terlambat.
3. Lebih Proaktif
Orang-orang yang bangun lebih pagi cenderung setuju dengan pernyataan yang menunjukkan tindakan dan pikiran. Mereka cenderung berpikir, “Saya memiliki waktu yang panjang untuk mencapai tujuan. Selain itu, seperti disebutkan dalam Journal of Applied Social Psychology, mereka juga lebih bertanggung jawab.
4. Suasana Hati (Mood) Selalu Baik
Orang yang bangun pagi cenderung lebih kecil mengalami perubahan suasana hati pada pagi hari atau yang disebut early morning blues. Bangun pagi akan membuat Anda selalu berada dalam suasana hati yang baik. Hal ini tentu akan membantu meningkatkan produktivitas kerja.
5. Melatih Keikhlasan Seseorang
Bangun pagi bukanlah perkara mudah bagi sebagian kalangan. Perlu waktu dan latihan untuk bisa rutin menjalani aktivitas disaat mata masih ngantuk. Dalam jangka waktu panjang, hal ini akan melatih keikhalasan seseorang yang akan berdampak pada keseharian mereka. Mereka yang lebih sering mengikhlaskan sesuatu akan memperoleh ketenangan dalam hidup mereka.
Depresi adalah suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun waktu tertentu. Profesor dari Columbia University College of Physicians and Surgeons, New York dalam penelitiannya menemukan bahwa ada kaitan yang erat antara aktivitas tidur terlalu larut dan susah bangun pagi dengan depresi. Salah satu alasan orang mengatakan mereka tidak suka pagi adalah bahwa mereka tidur terlalu larut.
Bangun pagi akan memberi waktu yang lebih untuk melakukan berbagai aktivitas, sementara saat telat bangun akan membuat semua kegiatan terburu-buru. Inilah yang membuat seseorang yang bangun telat akan mengalami mood yang buruk dan dalam jangka panjang akan mengalami depresi berat.
2. Hati Lebih Ceria
Dalam Jurnal Emotion tahun 2012 dilaporkan bahwa sistem syaraf dipengaruhi kebiasaan bangun pagi ini. Gas ozon (o3) mencapai kadar tertinggi pada saat fajar (subuh) dan seterusnya menurun secara bertahap sampai tingkat terendah ketika matahari terbit. Gas ozon ini memberikan pengaruh positif terhadap sel-sel syaraf, melancarkan proses kerja otak dan otot dimana puncak produktivitas manusia terjadi pada pagi hari. Mereka yang bangun lebih pagi umumnya punya mood yang lebih ceria dan bahagia ketimbang orang-orang yang bangun terlambat.
3. Lebih Proaktif
Orang-orang yang bangun lebih pagi cenderung setuju dengan pernyataan yang menunjukkan tindakan dan pikiran. Mereka cenderung berpikir, “Saya memiliki waktu yang panjang untuk mencapai tujuan. Selain itu, seperti disebutkan dalam Journal of Applied Social Psychology, mereka juga lebih bertanggung jawab.
4. Suasana Hati (Mood) Selalu Baik
Orang yang bangun pagi cenderung lebih kecil mengalami perubahan suasana hati pada pagi hari atau yang disebut early morning blues. Bangun pagi akan membuat Anda selalu berada dalam suasana hati yang baik. Hal ini tentu akan membantu meningkatkan produktivitas kerja.
5. Melatih Keikhlasan Seseorang
Bangun pagi bukanlah perkara mudah bagi sebagian kalangan. Perlu waktu dan latihan untuk bisa rutin menjalani aktivitas disaat mata masih ngantuk. Dalam jangka waktu panjang, hal ini akan melatih keikhalasan seseorang yang akan berdampak pada keseharian mereka. Mereka yang lebih sering mengikhlaskan sesuatu akan memperoleh ketenangan dalam hidup mereka.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
tulis komentar mu di sini