Merah merona senyummu tebarkan aroma pagi penuh semangat jumpai
aku yang menunggu siraman waktu yang begitu indah untuk mengobati luka yang
perih menimpa waktuku . Kau hadir dan datang pada saat yang tepat, tepat pada
saat aku terpelosok dalam ruang gelap kecewa hati karenanya. Hadrimu bukan saja
membuatku kembali ada namun hadirmu berikan sejuta kisah penuh harapan hingga
hatiku memilihmu untuk merangkai rindu menjadi rasa cinta. Sejak saat itu aku
begitu bersemangat untuk menjalani hariku karena setiap hari kau mampu mengubah
warna dasar menjadi lingkaran pelangi yang memiliki warna yang berbeda-beda dan
aku yakin kau semangatku dalam usaha untuk menghapus luka yang begitu sakit
dalam sanubariku.
Bukan karena menganggapmu
hadirmu pelampiasan saja untukku namun hatiku berkata begitu jika hadirmu
bagaikan anugerah terindah yang dapat memberiku pertolongan pertama dari jurang
kehancuran hidupku. Namun Hadrimu, Sepertinya Bagai mimpi semusim bagiku.
Dimana saat rasa itu tumbuh subur dalam hati ini, disaat itu pula aku harus
merelakan dirimu menghilang pergi bersama dia yang telah memilihmu. Sungguh
sulit bagiku menerima kenyataan itu, saat kata indahmu sedang aku rangkai dalam
sebuah cerita, disaat itu pula aku harus kehilangan sosokmu yang menjadi
inspirasiku untuk menuliskannya.
Aku begitu menderita karenamu, Sangat menderita, Namun entah
kenapa kau tak pernah menyadari akan perasaanku hingga acuhkan semua tanpa kau
sadari jika aku telah mati bosan menunggumu ada dalam waktukku. Perlu kau
mengerti, Jika hadirmu begitu indah untukku, begitu penuh harap aku duga namun
setelah semua aku isi buku harianku penuh dengan namamu, aku isi setiap bait
doaku atas namamu disaat yang bersamaan pula kau telah berbagi kasih bersama
dia yang telah datang untukmu lebih dulu dariku.
Kenapa kau tak memberi tahuku saat itu, dimana kau bersenandung
merdu didekatku jika kau masih sendiri, Namun setelah aku membuka hati untuk
aku isi atas namamu dimana saat itu sempat redup karena sinar cahayanya telah
dibawa pergi oleh seseorang, kau katakan dengan perlahan jika telah ada
seseorang telah ada dalam hatimu. Sungguh sakit aku dengar, sungguh menderita
aku rasa, begitu dalam perasaan ini untukmu melebihi dari diriku sendiri hingga
aku dengar perkataanmu tentang semua, nafas ini aku rasa begitu sulit untuk aku
ulangi lagi.
Mau kemana lagi aku mengadu sementara setiap tempat dipenuhi
penghalang yang begitu sulit untuk aku lewati. Hariku begitu sulit untuk aku
jalani lagi untuk mampu aku kembalikan semua yang telah pergi dariku, namun
semakin aku mencari aku semakin bertemu pada sebuah luka yang sama. Seperti
saat ini aku harus relakan kembali seseorang yang aku anggap dia penyembuh luka
itu namun seketika waktu dia harus aku relakan pergi kembali bersama seseorang
yang telah ada dalam harinya untuk bertemu dalam sebuah bahagia selamanya.
Jika boleh aku bertanya, Salahkah aku mencintaimu, salahkah aku
merindukanmu sehingga kau tak pernah menydari adanya aku disampingmu setiap
hari atau memang akunya saja terlalu berharap sehingga aku lupa jika hatimu tak
pernah ada luang untuk aku berlabuh didalamnya. Jika memang begitu adanya, maka
aku akan pergi, aku akan beranjak jauh menghindar. Biarlah rasa itu aku
tanggung dalam sedih dan luka yang teramat dalam hingga membuat aku sadar jika
bahagiamu memang tercipta bukan untukku.
Sangat sulit, sangat sulit jika kau bertanya kenapa aku harus
melupakanmu. Namun saat ini itulah yang dapat aku lakukan dimana aku harus
berubah menjadi orang yang beda dan aku harap kau tak bertanya kenapa aku
seperti itu karena jawabanya ada pada dirimu. Cukup saja kau diam dan tersenyum
seperti pertama kali aku lihat darimu dimana hatiku begitu indah dibuatnya dan
jangan pernah kau bersuara tentang cinta dan rasa itu kepadaku karena sudah
pasti aku akan sulit untuk menjawabnya lagi dan aku semakin sulit untuk mencari
tempat lagi untuk sekedar melepas lelah menghindarimu.
Hari ini dan selanjutnya mungkin terasa sulit bagiku untuk aku
melakukan ini namun aku janji kepadamu jika aku akan berusaha untuk bisa
melepas dan melihatmu bahagia bersama seseorang yang telah kau pilih dalam
hatimu. Aku akan berusaha untuk berdoa dalam ikhlas hatiku agar kau bisa
menempuh hidupmu dengan bahagia. Jangan pikirkan bagaimana denganku yang masih
bertahta lemah dalam bayangmu karena aku akan berusaha untuk tidak melupakanmu
perlahan dan aku butuh waktu untuk melakukan itu semua namun percayalah aku
akan melakukan itu dengan baik karena aku terlalu terbiasa dengan luka yang
silih berganti datang menghampiriku.
Aku tak akan cengeng dengan perasaan ini dan jikapun aku
meneteskan air mata maka akan aku hapus air mata kesedihanku ini dengan berkata
kau pantas mendapatkan itu darinya. Walaupun hadirmu bagai mimpi semusim bagiku
namun aku bahagia bisa bertemu denganmu dalam mimpi itu dan sudah sepatutnya
aku ucapkan terima kasih kepadamu.
Setelah musim ini berlalu mungkin aku tak dapat lagi aku
melihatmu dan bertemu denganmu lagi, Jikapun kita bertemu di musim yang berbeda
ataupun sama maka aku akan pastikan cerita itu telah menjadi berbeda.
Maschun Sofwan
Tidak ada komentar
Posting Komentar
tulis komentar mu di sini