Aku Tak Akan Kembali Pada Hati Yang Telah Membuatku Pergi |
…Dan
Jika Aku hanya bagian dari rasa resahmu, Biarkan aku pergi agar kau dapat
bernafas lega. Dan Jika hadirku hanya bagian dari rasa bencimu, Maka izinkan
aku menghapus rasa benci itu Untuk menjauh darimu.
Dan
Jika aku hanya bagian dari rasa kesalmu, Maka aku akan berusaha untuk
menghilangkan rasa kesalmu itu Dengan ketiadaan hadirku diwaktumu.
Namun
jangan pernah kau bertanya lagi Jika suatu hari kelak kau inginkan aku kembali
Karena kau sendiri yang melepas tanganku Dan aku telah melakukanya dengan
baik…”
Satu Hati, satu nama, satu rasa setia yang aku pegang untuk kau
selalu ada dalam waktuku. Rasa rindu, rasa sayang bukan karena aku ingin
mempermainkanmu namun aku melakukan itu semua inginkan dirimu menjadi masa
depanku tentunya atas nama tuhanku dalam dekapan halalNYA. Namun semakin aku
melakukanya, ternyata dirimu tak sama dengan apa yang aku lakukan kepadamu. Kau
acuhkan setiaku mununggumu ada dalam waktuku. Kau hilangkan setiaku dengan mengabaikanku
begitu saja hingga aku lelah untuk menjadikan dirimu bagian terbaik dalam
hidupku. Aku berusaha untuk menjadikan dirimu menjadi sebuah kenyataan bukan
sekedar rindu karena bayang semumu. Namun semakin aku mencoba dan berusaha
untuk melakukannya, kau tutup luang itu dengan alasan yang membautku pergi.
Aku berusaha mengengam
tanganmu dengan erat agar kau tak lepas dan bukankah aku pernah berkata jika
aku tak akan melepas tanganmu kecuali karena takdir tuhanku. Namun kau sendiri
yang melepas tanganku dari gengamanku dan aku harus bilang apa lagi untuk bisa
mempertahankanmu. Dirimu bukan saja indah bagiku, aku tak munafik dengan hal
itu, namun keindahanmu sepertinya hanya mampu aku lihat dalam mimpi saja namun
untuk memilikinya itu hanya angaan yang tak pernah menjadi nyata bagiku. Aku
tak menyerah pastinya dan berbagai hal telah aku coba untuk menjadikanmu ada
dalam hidupku namun pada kenyataanya aku tak mampu mengubah itu semua menjadi
ada. Sedih memang tentang kepergianmu dariku, namun kepergianmu bukan karena
kehendakku namun karena kehendakmu sendiri.
Walaupun aku berusaha untuk mempertahankanya namun tetap saja
aku tidak bisa melakukannya karena aku tau dirimu bukanlah orang yang memang
ditakdirkan hidup bersamaku dan aku sangat percaya dengan keputusan tuhanku
itu. Saat itu dimana kau melepas tanganku untuk pergi bersama tujuan hatimu.
Aku begitu terpukul dengan keadaan saat itu karena bersamamu bukanlah waktu
yang sebentar untuk aku lewati dan kisah bersamamu bukanlah kisah dongeng saja
namun ceritamu itu nyata dan itu tak mampu aku hilangkan begitu saja. Begitu
sulit waktu untuk aku lewati dan aku jalani. Resah dan gelisah selalu menaungi
gerak langkahku hingga begitu lelah dan selalu teringat sosokmu yang pernah
mengisi indah hidupku ini.
Namun aku selalu berusaha untuk melepas semua walaupun itu sulit
bagiku. Berbagai hal aku lakukan agar aku bisa melupakanmu dan hingga saat ini
waktu berangsur membaik walaupun belumlah baik ketika senyummu selalu ada
diruang waktukku. Tapi aku harus menerima kenyataan yang ada. Menghapus semua
tentangmu tentunya butuh waktu bagiku namun hal itu harus aku lakukan hingga
aku mampu bertemu dengan seseorang yang memang ditakdirkan untuk aku singgah
lalu bercerita bersama dia disisa waktuku.
Hari itu dimana aku menuliskan tentangmu lagi, namun itu bukan
tulisan yang biasa aku tuliskan indah tentangmu yang selalu kau baca namun hari
itu aku menulis untuk terakhir kalinya tentangmu dan hingga saat ini tulisan
yang aku tulis itu menjadi titik balikku untuk merelakan semua kisah itu lenyap
dan tak kembali lagi. Jadi aku harap kau tak bertanya lagi ketika semuanya
telah aku simpan dengan baik dalam memori indah hidupku karena kisah itu telah
aku kunci dengan rapi dalam sebuah kota hitam hidupku.
Jika suatu hari kelak kita bertemu lagi lalu kau bertanya lagi
tentang rasa itu, maka sudah pasti aku akan menjawab dengan tegas tentang rasa
itu kepadamu bahwa aku tak akan pernah kembali kepada hati yang telah membuatku
menunggu, meneteskan air mata, resah karena rindu dan membiarkan aku pergi.
Doaku akan selalu menyertaimu tentunya dan itu tak perlu kau ragukan lagi agar
kau disana hidup bahagia bersama dia pilihan hatimu dan aku harap kau tak
mengingatku lagi karena saat ini aku telah berusaha untuk mengembalikan cerita
hidupku agar aku dapat bernafas lega dan mencari sosok lain yang mungkin bisa
membuatku bahagia.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
tulis komentar mu di sini