Untaian Rindu Tak Bertuan |
…Kenapa aku hanya mampu diam dalam rindu
Ketika hadirmu tawarkan cerita indah untuk aku dapatkan.
Kenapa aku hanya semu ketika senyummu
Hangatkan jiwa yang sedang gelisah.
Dan…
Kenapa aku hanya mampu beridiri kaku,
Tanpa bisa berteriak lantang
ungkapkan rindu yang mengadu resah
Dalam hati yang gersang…”
Kenapa aku selalu begini, ketika cinta hadir dihadapku, rasanya
diri ini tak mampu berkutik jelas dihadapannya. Kenapa aku selalu menyerah
dalam rindu yang mengusungku penuh semangat untuk katakan, Aku jatuh cinta
kepadamu. Kenapa aku hanya semu ketika mata indahmu menebarkan jantungku namun
entah kenapa lisan ini selalu menyamar untuk katakan tidak akan rasa yang
dirasa. Padahal setiap waktu, setiap nafas yang sesakan dada, rindu itu selalu
bercerita tentang namamu, tentang senyumnya dan tentang cinta yang tak kunjung
reda dalam aliran darahku. Salahkah, jika cinta itu datang menjumpaiku tanpa
permisi, salahkan dia yang hadir dalam hariku ketika aku tak mampu katakana
cinta atau salahkah cinta yang terlalu tinggi untuk aku raih.
Jika iya, kenapa aku tak pernah hiraukan itu semua atau membuang
jauh-jauh agar sesaat aku mampu melepas penat akan rasa itu sehingga keadaan
diri menjadi tenang walau harus merekah. Ya Allah, Aku bersujud atas namamu,
aku bersyukur atas apa yang kau berikan untukku hingga saat ini, Namun maafkan
aku yang tak mampu berkata akan hadirnya anugerah cinta yang kau berikan
untukku ini karena aku tak akan mampu berbuat apa-apa untuk mengatakan hal ini
kepadanya.
Aku menyukainya, aku merindukannya dan aku mencintainya seperti
apa yang telah kau tanamkan atas nama cinta itu. Namun dikala cinta itu hadir,
aku tak kuasa menahan gejolak rindu yang tak bertuan ini. Aku tak kuasa menahan
perihnya rasa yang tak kunjung menjadi nyata. Bolehkah aku meninggalkan cinta
itu agar aku mampu bernafas lega walau aku tahu begitu sulit untuk aku lepas
dan hanya akan menyakiti hati. Dia yang terindah, Telah tanamkan benih rindu
dalam taman hatiku, hingga saat ini, rindu itu tumbuh subur seiring waktu aku
mengenalnya.
Hanya saja rindu itu tak mampu aku petik hanya mampu aku
pandang, mekar mewangi setiap waktu memberiku warna dalam kisah yang tak bisa
aku ungkapkan dalam sepatah katapun untuknya. Hadirnya bukan untukku
sepertinya, kau seperti melati yang indah dan tumbuh dibelukar berduri yang
sangt sulit untuk aku raih. bukan menyerah dan menganggap itu tak mungkin namun
kesadaran cinta tak membuatku begitu memahami akan apa yang seharusnya dia
dapatkan dalam kehidupan yang dia miliki.
Mungkin tahta cinta diluar sana lebih baik dari apa yang aku
sediakan dalam diri ini dan hanya kau sediakan ruang bernafas untuk sekedar
rindu saja yang kau ciptakan untukku. Namun dibalik rasa yang aku rasa ini, aku
selalu berdoa agar temukan orang yang memang sepandan dengan indah yang kau
miliki. Kau tak seharusnya berada disini, didalam waktukku. Aku hanya sebuah
kayu lapuk yang tak mampu berbuat banyak untuk bisa kau bergantung padaku. Kau
berhak mendapatkan orang yang terbaik dalam hidupmu dan aku percaya dengan hal
itu.
Aku mungkin bisa saja mendapatkanmu bagaimanapun caranya namun
apakah aku mampu bahagia bersamamu. Aku bisa saja memperjuangkan dia untuk
mengisi ceritaku dalam bahagia namun apakah dia bahagia bersamaku. Itulah yang
membuat aku sangat terpukul ketika aku harus lupakan semua rindu yang pernah
hadir dalam hariku hingga saat ini. Mengenalmu begitu berharga buatku,
mengagumimu sebuah karya indah yang aku dapatkan darimu. Merindukanmu,
memikirkanmu dalam waktuku, hal terindah yang pernah aku temukan dalam perjalan
hidupku.
Mungkin hanya itu yang mampu aku lakukan untukmu, mau lebih
mungkin tak akan pernah anda karena aku yakin pada diriku karena aku sangat
susah untuk ungkapkan apa yang aku rasa kepada orang yang aku inginkan.
Menyalahkan hadirmu dalam hidupku datang hingga aku jatuh cinta, itu tak akan
pernah terjadi. Marah dan kesal, benci karena aku tak mampu berbuat apa-apa
untuk katakan perasaan ini kepadamu, itu terlalu jahat untuk aku lakukan kepada
wanita yang begitu indah atau aku harus pergi jauh agar tak bertemumu lagi
mungkin terlalu indah untuk aku lewatkan memadangmu.
Cukup melihat senyum indahmu seperti hari ini maka semua telah
terbayar bagiku untuk bisa aku jadikan dalam sebuah semangat hatiku jika sosok
wanita sepertimu pernah mengisi indah dalam hidupku. Mendengarkan kau bicara
soal orang yang sedang mengisi waktumu saat ini, kedengaranya sangat
menyakitkan bagiku, namun dalam rasa sesak itu aku ternyata lupa berpikir jika
aku tak berhak membatasimu karena selain aku bukan siapa-siapa bagimu, aku juga
tak pernah kau pikirkan jika aku bagian dari cerita dalam hidupmu walaupun kau
tak pernah tau tentang itu. Cinta tak pernah salah menempatkan dirinya dalam
kehidupan ini.
Cinta datang bukan untuk dijadikan perkara namun hadirnya cinta
untuk berikan warna warni dalam kehidupan ini. Seperti hadirnya dirimu, aku tak
pernah berpikir kau begitu indah yang Allah Perlihatkan kepadaku atas
Ciptaanya. Namun perlu diketahui juga, jika cinta tak semuanya harus memiliki
karena kadang dia hanya datang ketika hatimu tak pandai memilih mana yang
memang cinta untukmu atau hanya pengisi waktu yang datang hanya sebatas rindu
namun hadirnya tak pernah kau temukan menjadi nyata Cinta tak mengajarkan arti
menyerah dalam kehidupan ini sebelum menemukan cinta yang sesungguhnya.
Walaupun kadang cinta penuh dengan gejolak gejolak semu namun
percayalah dengan cinta yang dirasa karena suatu hari kelak dia akan berlabuh
pada hati yang memang untuk bisa dia diami. Untukmu pemberi warna cinta dalam
hidupku, Aku tak akan pernah melupakanmu dalam kisah indah yang kutulis
dihatiku ini. Rindu yang pernah aku ciptkan, rasa yang pernah aku rasa indah
tentangmu akan selalu ada disini walau hanya sebatas rindu tak bertuan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
tulis komentar mu di sini