ads

Selasa, 21 Juni 2016

Pembagian ilmu ekonomi

Masalah ekonomi sama tuanya dengan usia peradaban manusia. Tetapi, ilmu ekonomi baru muncul pada abad ke-18, melalui buku Adam Smith ... thumbnail 1 summary
Masalah ekonomi sama tuanya dengan usia peradaban manusia.
Tetapi, ilmu ekonomi baru muncul pada abad ke-18, melalui buku Adam
Smith yang berjudul An Inquiri Into the Nature and Causes of the Wealth
of Nations (1776). Itulah sebabnya Adam Smith dihormati sebagai Bapak
Ilmu Ekonomi Modern. Pada masa sebelumnya sebenarnya telah ada
pemikir yang tertarik pada masalah ekonomi. Plato, filsuf Yunani abad
ke 4 SM dan Thomas Aquinas, rohaniawan Kristen abad ke-13 Masehi
yang mencoba memecahkan masalah ekonomi dengan pendekatan moral
dan teologis. Adapun Smith melihatnya dari sudut rasionalitas, misalnya,
zaman dahulu kemiskinan dianggap sebagai takdir. Namun, semenjak
zaman modern (abad ke-18) kemiskinan dipandang ada kaitannya dengan
ketidakmampuan bekerja produktif atau karena tidak memiliki tanah.
Lebih lanjut Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta
yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu memulihkan
dirinya sendiri, karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangantangan
tak terlihat (invisible hands). Dalam bahasa yang sederhana, tangan
gaib adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya
ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran.
Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat
alokasi sumber daya yang efisien, jika pemerintah tidak ikut campur dalam
perekonomian. Fokus pembahasan klasik adalah analisis perilaku individu
(produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Itu
sebabnya teori klasik identik dengan teori ekonomi mikro.
Depresi besar yang terjadi tahun 1930-an telah membuyarkan
keyakinan terhadap pandangan klasik. Untunglah dalam keadaan yang
genting, seorang ekonom Inggris, John Maynard Keynes, menyampaikan
ide dan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui bukunya The General
Theory of Employment, Interest and Money, yang terbit tahun1936. Menurut
Keynes, kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang
dianggap terlalu idealis dan terlalu menekankan masalah ekonomi dari
sisi penawaran. Keynes berpendapat untuk pemulihan dilakukan dengan
memasukkan peranan pemerintah dalam perekonomian dalam rangka
menstimulus sisi permintaan. Pokok pikiran Keynes telah membawa
perubahan dalam ilmu ekonomi, dan berkembang menjadi ilmu ekonomi
makro.

Alfred W. Stoiner dan Douglas C. Hagues membagi ilmu ekonomi
menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1. Ilmu ekonomi deskriptif (Descriptive Economic), yaitu ilmu ekonomi
yang mempelajari dan mengumpulkan fakta-fakta yang ada
hubungannya dengan suatu masalah.
2. Ilmu ekonomi terapan (Applied Economic), yaitu ilmu ekonomi
yang menggunakan rangka dasar umum dari analisis yang diberikan
oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti
pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi
deskriptif.
3. Ilmu ekonomi teori (Economic Theory), yaitu ilmu ekonomi yang
memberikan penjelasan mengenai cara suatu sistem bekerja dan ciriciri
penting dari sistem tersebut.
Ilmu ekonomi teori dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu teori
ekonomi mikro dan teori ekonomi makro. Perbedaan antara teori ekonomi
mikro dengan teori ekonomi makro dapat dilihat dari lingkup analisis,
fokus analisis, aspek analisis, tujuan analisis, dan asumsi.

1. Ruang Lingkup Analisis
Ibarat hutan, teori ekonomi mikro mempelajari pohon-pohonnya.
Adapun teori ekonomi makro mempelajari hutannya itu sendiri. Teori
ekonomi mikro diartikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang
menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian. Adapun teori ekonomi makro menganalisis keseluruhan
kegiatan perekonomian, bersifat global dan tidak memerhatikan kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian.
Misalnya, ekonomi mikro berbicara permintaan dan penawaran suatu
barang (misalnya permintaan mobil atau penawaran kopi), adapun yang
dibahas di dalam ekonomi makro membahas permintaan dan penawaran
barang-barang secara keseluruhan (agregat).

2. Fokus Analisis
Fokus analisis teori ekonomi mikro adalah mengenai perilaku individu
seperti perusahaan (produsen), tenaga kerja, dan konsumen dalam konteks
yang lebih terbatas (industri). Sementara dalam teori ekonomi makro,
fokus pembahasannya berkaitan dengan bagaimana perilaku rumah tangga
swasta, pemerintah, dan perdagangan luar negeri (ekspor-impor) dalam
konteks keseluruhan (agregat).

3. Aspek Analisis
a. Teori Ekonomi Mikro
Beberapa aspek yang dianalisis teori ekonomi mikro yaitu:
1) proses penentuan tingkat harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan
di pasar (teori harga);
2) perilaku pembeli dan penjual; bagaimana seorang pembeli
menggunakan sejumlah pendapatan untuk membeli berbagai jenis
barang yang dibutuhkan; dan bagaimana seorang penjual atau
produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya;
3) interaksi di pasar faktor produksi.

b. Teori Ekonomi Makro
Beberapa aspek yang dianalisis dalam teori ekonomi makro, antara lain.
1) menentukan kegiatan perekonomian negara, perubahan harga-harga
dan pengaruh perubahan jumlah uang beredar terhadap pengeluaran
agregat;
2) pengeluaran agregat;
3) mengatasi pengangguran dan inflasi;
4) kebijakan fiskal dan moneter;
5) pertumbuhan ekonomi;
6) permintaan dan penawaran agregat.
Permintaan angregat adalah hubungan antara jumlah output yang
diminta dan tingkat harga agregat. Adapun penawaran agregat adalah
hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam tingkat
harga tertentu.
4. Tujuan Analisis
Teori ekonomi mikro lebih memfokuskan pada upaya pemecahan terhadap
bagaimana mengalokasikan sumber daya agar dapat diperoleh kombinasi yang
tepat. Adapun teori ekonomi makro lebih banyak menganalisis pengaruh
kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara menyeluruh.

5. Asumsi (Anggapan Dasar yang Digunakan)
Anggapan dasar yang digunakan dalam ekonomi mikro, yaitu sebagai
berikut.
a. Semua sumber produktif bekerja dan dipergunakan sepenuhnya,
dengan kata lain mekanisme pasar berjalan (fully employed) sehingga
tidak ada satupun yang menganggur.
b. Semua barang yang dihasilkan pasti terjual habis.
Adapun anggapan dasar yang digunakan dalam ekonomi makro,
yaitu sebagai berikut.
a. Perekonomian tidak selalu berada dalam keadaan full employment, yaitu
mekanisme pasar tidak berjalan dengan sendirinya, jadi mungkin sekali
masih terdapat pengangguran.
b. Kemungkinan terjadinya over produksi (produksi yang berlebihan),
sehingga tidak semua hasil produksi dibeli oleh konsumen. Oleh karena

itu diperlukan campur tangan pemerintah.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

tulis komentar mu di sini