Sebuah studi terbaru mengungkap negara dengan pria
tertinggi di dunia. Menurut studi ini, negara dengan pria tertinggi di dunia
kini dipegang oleh pria Belanda.
Rata-rata tinggi pria Belanda sekarang adalah 183 cm. Riset ini dipublikasikan oleh jurnal eLife seperti dikutip BBC, Sabtu 6 Agustus 2016.
Riset ini melacak tren pertumbuhan tinggi badan di 187 negara sejak tahun 1914.
Pria di Amerika kini justru mengalami penurunan tinggi badan. Pada tahun 1914, pria di Amerika menempati peringkat ketiga sebagai pria tertinggi di dunia. Kini, pria Amerika hanya menempati peringkat ke 37.
Sementara, negara dengan tinggi badan pria terpendek di dunia ada di Timor Timur dengan tinggi rata-rata sekitar 160 cm.
Pria di Asia Timur mencatat kenaikan tinggi badan cukup signifikan. Pria di Jepang, China dan Korea kini lebih tinggi ketimbang 100 tahun yang lalu.
"Wilayah negara di dunia yang penduduknya tidak mengalami pertumbuhan tinggi badan secara signifikan selama lebih dari 100 tahun ada di Asia Timur (seperti di India, Pakistan dan Bangladesh) dan di Afrika sub-Sahara. Di wilayah ini pertumbuhannya hanya 1 sampai 6 cm," kata tim periset James Bentham dari Imperial College London.
Bahkan, faktanya di negara Afrika sub-Sahara, tingkat rata-rata tinggi badan jatuh sejak tahun 1970-an. Penduduk di Uganda dan Sierra Leone mengalami penurunan tinggi badan sebanyak beberapa cm selama kurun waktu itu.
Beberapa variasi tentang pertumbuhan tinggi badan di planet ini dapat dijelaskan melalui teori genetik. Namun, tim penulis riset ini menyatakan bahwa DNA kita bukanlah faktor penentu dominan.
Pemimpin riset, Majid Ezzati, mengatakan pada BBC bahwa aspek genetik hanya berperan sepertiganya saja. Tapi faktor genetik tidak bisa menjelaskan lebih jauh perubahan itu. "Gen tidak berubah secara cepat.... maka yang berperan amat besar di seluruh penjuru dunia adalah masalah lingkungan."
Ia menambahkan, standar lingkungan yang meningkat seperti layanan kesehatan, sanitasi, dan nutrisi adalah faktor kunci. Hal lain yang berperan besar adalah kesehatan ibu dan asupan nutrisi selama masa kehamilan.
Sementara, riset lain menunjukkan tinggi badan seseorang berkorelasi dengan beberapa hal positif dan juga beberapa hal negatif.
Pria tinggi cenderung hidup lebih lama dengan risiko kecil untuk penyakit jantung, namun beberapa fakta menunjukkan mereka berisiko terkena penyakit kanker seperti kanker usus.
Jadi, inilah negara dengan pria tertinggi di tahun 2014, sementara tanda kurung () menunjukkan rangking mereka di tahun 1914:
1. Belanda (12)
2. Belgia (33)
3. Estonia (4)
4. Latvia (13)
5. Denmark (9)
6. Bosnia and Herzegovina (19)
7. Kroasia (22)
8. Serbia (30)
9. Islandia (6)
10. Czech Republic (24)
Rata-rata tinggi pria Belanda sekarang adalah 183 cm. Riset ini dipublikasikan oleh jurnal eLife seperti dikutip BBC, Sabtu 6 Agustus 2016.
Riset ini melacak tren pertumbuhan tinggi badan di 187 negara sejak tahun 1914.
Pria di Amerika kini justru mengalami penurunan tinggi badan. Pada tahun 1914, pria di Amerika menempati peringkat ketiga sebagai pria tertinggi di dunia. Kini, pria Amerika hanya menempati peringkat ke 37.
Sementara, negara dengan tinggi badan pria terpendek di dunia ada di Timor Timur dengan tinggi rata-rata sekitar 160 cm.
Pria di Asia Timur mencatat kenaikan tinggi badan cukup signifikan. Pria di Jepang, China dan Korea kini lebih tinggi ketimbang 100 tahun yang lalu.
"Wilayah negara di dunia yang penduduknya tidak mengalami pertumbuhan tinggi badan secara signifikan selama lebih dari 100 tahun ada di Asia Timur (seperti di India, Pakistan dan Bangladesh) dan di Afrika sub-Sahara. Di wilayah ini pertumbuhannya hanya 1 sampai 6 cm," kata tim periset James Bentham dari Imperial College London.
Bahkan, faktanya di negara Afrika sub-Sahara, tingkat rata-rata tinggi badan jatuh sejak tahun 1970-an. Penduduk di Uganda dan Sierra Leone mengalami penurunan tinggi badan sebanyak beberapa cm selama kurun waktu itu.
Beberapa variasi tentang pertumbuhan tinggi badan di planet ini dapat dijelaskan melalui teori genetik. Namun, tim penulis riset ini menyatakan bahwa DNA kita bukanlah faktor penentu dominan.
Pemimpin riset, Majid Ezzati, mengatakan pada BBC bahwa aspek genetik hanya berperan sepertiganya saja. Tapi faktor genetik tidak bisa menjelaskan lebih jauh perubahan itu. "Gen tidak berubah secara cepat.... maka yang berperan amat besar di seluruh penjuru dunia adalah masalah lingkungan."
Ia menambahkan, standar lingkungan yang meningkat seperti layanan kesehatan, sanitasi, dan nutrisi adalah faktor kunci. Hal lain yang berperan besar adalah kesehatan ibu dan asupan nutrisi selama masa kehamilan.
Sementara, riset lain menunjukkan tinggi badan seseorang berkorelasi dengan beberapa hal positif dan juga beberapa hal negatif.
Pria tinggi cenderung hidup lebih lama dengan risiko kecil untuk penyakit jantung, namun beberapa fakta menunjukkan mereka berisiko terkena penyakit kanker seperti kanker usus.
Jadi, inilah negara dengan pria tertinggi di tahun 2014, sementara tanda kurung () menunjukkan rangking mereka di tahun 1914:
1. Belanda (12)
2. Belgia (33)
3. Estonia (4)
4. Latvia (13)
5. Denmark (9)
6. Bosnia and Herzegovina (19)
7. Kroasia (22)
8. Serbia (30)
9. Islandia (6)
10. Czech Republic (24)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
tulis komentar mu di sini