ads

Senin, 26 September 2016

Dua Penyebab Utama Maraknya Kesesatan di Dunia

Kesesatan menjadi salah satu momok yang harus diwaspadai oleh kaum muslimin. Sebab kesesatan ini dapat menjerumuskan manusia dalam lembah... thumbnail 1 summary
kesesatan
Kesesatan menjadi salah satu momok yang harus diwaspadai oleh kaum muslimin. Sebab kesesatan ini dapat menjerumuskan manusia dalam lembah kemaksiatan yang tidak akan membuat mereka bahagia di dunia apalagi di akhirat.

Banyak kesesatan di dunia dikarenakan godaan iblis. Makhluk Allah yang satu ini telah bersumpah akan menghalangi umat Islam untuk berbuat kebaikan dari berbagai sisi. Mereka akan senantiasa membisikan pikiran jahat kepada kita agar mengikuti perintahnya. 

Akan tetapi, kesesatan itu tidak semata-mata berasal dari bujuk rayu iblis dan pasukkannya saja. Ternyata dalam diri manusia itu juga bisa menjadi penyebab utama maraknya kesesatan tersebut. Apa sajakah penyebab yang dimaksud? Berikut informasi selengkapnya. 

1. Kebodohan
Penyebab utama kesesatan yang preyama ialah kebodohan. Kebodohan yang dimaksud di sini tidak semata-mata perkara ilmu duniawi. Akan tetapi juga kebodohan terhadap syariat Islam yang mulia dan sempurna. Hal ini merupapakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai sebab dapat membahayakan bahkan membinasakan. 

Orang yang memiliki kebodohan akan syariat Islam haruslah melawannya. Bahkan dinyatakan sahih oleh al-Albani) Asy-Syaikh Muhammad al-Imam hafizhahullah berkata (Bidayatul Inhiraf hlm. 133), “Kebodohan adalah musuh semua risalah yang dibawa oleh para rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wata’ala memisalkan orang yang bodoh sebagai makhluk yang paling jelek yang berjalan di muka bumi ini. Firman-Nya,

 Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa pun.” (al-Anfal: 22)

“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” (al-Furqan: 44)

Tidak hanya dikatakan sebagai makhluk yang paling jelek di muka bumi, bahkan merebaknya kebodohan menjadi salah satu tanda-tanda kiamat. “Sesungguhnya termasuk tanda-tanda kiamat adalah dicabutnya ilmu dan merebaknya kebodohan.” (Muttafaqunalaih dari Anas bin Malik)

Sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam yang lain : “Sesungguhnya Allah 'azzawajalla tidak akan mencabut ilmu dari manusia dengan sekaligus. Akan tetapi, Dia akan mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama (ahli ilmu).Ketika Dia tidak menyisakan seorang alim pun, umat manusia akan menjadikan orang-orang jahil sebagai pemimpin mereka, kemudian para pemimpin itu ditanya. Mereka pun berfatwa tanpa ilmu sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. al-Bukhari dari Abdullah binAmr radhiyallahu ‘anhuma)

2. Jauhnya Umat Dari Ulama Syariat
Penyebab kemaksiatan yang kedua ialah jauhnya umat dari ulama syariat. Tidak dapat dipungkiri bahwasanya banyak umat yang kini lebih menggandrungi orang-orang terkenal dibandingkan orang yang memiliki ilmu agama. Padahal sejatinya kita harus menjadikan para ulama syariat sebagai pemimpin yang harus ditaati dalam urusan kebaikan. Allah Ta’ala berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (an-Nisa: 59)

Para pemimpin inilah yang menjadi tempat mengadu umat selama mereka hidup di dunia. Tugas kita setelah itu ialah mendengarkan nasihat dan solusi yang diberikan olehnya. Hal tersebut dikarenakan merekalah orang yang paling memahami syariat dan hal-hal yang bermanfaat bagi umat baik itu urusan dunia ataupun akhirat. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau pun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut setan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (an-Nisa: 83)

Jauhnya para umat dari ulama syariat ini dapat menyebabkan mereka terjerumus di dalam perbuatan yang sesat dan pada akhirnya terjerumus ke dalam panasnya api neraka. Sebab mereka tidak mau berkonsultasi apalagi meminta pendapat dari para ahli agama padahal mereka mengetahui betapa pentingnya kedudukan ulama syariat.

Pada dasarnya, tidak ada musibah yang lebih dahsyat yang akan menimpa umat selain jauhnya mereka dari ilmu dan ulama. Maka tidak heran apabila Rasulullah SAW bersabda bahwa apabila mereka jauh dari 2 hal ini maka rusaklah urusan dunia dan agamanya. Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila sebuah urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, tunggulah kehancurannya.” (HR. al-Bukhari)

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Kalau bukan karena adanya ulama, sungguh umat manusia akan seperti binatang ternak.” (Mukhtashar Nashihati Ahlil Hadits)

Ada beberapa hal yang menyebabkan jauhnya umat dari para ahli syariat. Di antaranya lebih sedikitnya jumlah ulama dibanding dengan kebutuhan umat. Kedua yaitu dijatuhkannya kewibawaan para ulama di hadapan umat Islam dengan berbagai cara. 

Demikianlah informasi mengenai dua penyebab utama marak terjadinya kesesatan di atas muka bumi ini. Ternyata penyebabnya ialah kebodohan yang dialami umat serta semakin jauhnya umat tersebut dari ulama syariat. Semoga kita bukan termasuk dalam golongan orang-orang yang sesat.

Sabtu, 17 September 2016

Ini Manusia yang Dibanggakan Allah kepada Malaikat

Kita boleh saja bangga ketika atasan mengungkapkan pujian atas hasil kerja. Atau boleh juga bangga ketika tetangga atau saudara mengungka... thumbnail 1 summary
Kita boleh saja bangga ketika atasan mengungkapkan pujian atas hasil kerja. Atau boleh juga bangga ketika tetangga atau saudara mengungkapkan kekagumannya atas apa yang sudah kita dapatkan. Tidak bisa dipungkiri bahwa ada perasaan bahagia saat orang lain mengakui hasil kerja keras kita.

Hal ini tidak jarang membuat diri termotivasi untuk melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Tujuannya adalah orang-orang disekitar kembali bangga terhadap apa yang kita dapatkan. Namun pernahkan kita terbesit untuk sesekali membuat Allah SWT bangga?

Ternyata Dia yang menciptakan alam semesta, juga sangat bangga jika manusia melakukan hal ini. Bahkan Allah SWT akan membanggakan manusia tersebut di hadapan para malaikat. Padahal tindakan ini begitu mudah dan bisa dilakakukan siapa saja. Lantas apa yang membuat Allah bangga?

Tidak bisa dipungkiri jika perasaan bahagia menyelimuti diri ketika berhasil membuat suatu kebanggaan. Di hadapan manusia, kita bisa menjadi lebih terobsesi untuk melakukan hal-hal lebih lagi demi sebuah pengakuan tersebut. Sayangnya sedikit diantara kita yang berlomba-lomba membuat Allah SWT bangga. Padahal sangat mudah untuk bisa menjadi kebanggaan Sang Pencipta ini.

Ternyata manusia bisa membuat Allah bangga dengan hanya mengikuti majelis Dzikir. Di dalam Ibadah ini ada aktivitas mengingat Allah, memuji, dan mengagungkan-Nya, mensucikan dan memohon ampunan-Nya. Bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa majelis dzikir adalah taman surga yang ada di dunia.

“Apabila kalian melewati Taman-Taman Surga maka singgahlah.” Para sahabat bertanya, “Apa taman-taman surga itu?” “Majelis dzikir”, jawab beliau. (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Sementara hadist yang menjelaskan jika Allah membanggakan manusia yang mengikuti majelis dzikir adalah sebagai berikut.

Muawiyah mengabarkan, Rasulullah SAW  bertanya kepada para sahabat yang sedang berkumpul “Apakah yang menyebabkan kalian duduk? ”

Mereka menjawab “Kami duduk berdzikir kepada Allah SWT dan memuji-Nya atas hidayah dan Karunia-Nya yang diberikan kepada kammim berupa agama Islam”

“Demi Allah, apakah hanya untuk itu kalian duduk?” tanya Beliau lagi. “Sesungguhnya saya tidak menyuruh kalian bersumpah sebagai tuduhan terhadap kalian, tetapi Jibril mendatangiku dan mengabarkan bahwa Allah SWT membanggakan kalian kepada malaikat”

Jika Allah SWT membanggakan amalan manusia kepada para malaikat, itu menandakan amalan kita diteria oleh-Nya, maka balasannya In Shaa Allah berupa pengampunan atas dosa-dosa, kebutuhan kita dicukupi dengan rezeki yang tidak disangka-sangka. Doa-doa tidak pernah tertolak dan selalu dikabulkan Allah, serta kelak kita akan dimasukkan ke dalam surga.

Kisah Tentang Keajaiban Istighfar yang Menggetarkan

Lafadz Istighfar merupakan salah satu dzikir untuk memohon ampun kepada Allah. Biasanya setelah salat, umat muslim tidak akan melewatkan ... thumbnail 1 summary
istighfar
Lafadz Istighfar merupakan salah satu dzikir untuk memohon ampun kepada Allah. Biasanya setelah salat, umat muslim tidak akan melewatkan untuk mengucapkan kalimat Astagfirullah Hal Adzim tersebut.

Harapannya, Istighfar mampu menghapuskan dosa-dosa yang diperbuat. Ternyata, tidak hanya untuk memohon ampunan, kalimat dzikir yang sering diucapkan Nabi Muhammad ini juga memiliki banyak keutamaan lain jika diamalkan.

Kisah-kisah berikut menceritakan bagaimana ajaibnya amalan Istighfar dalam kehidupan. Mulai dari kisah pedagang roti yang ingin bertemu dengan Imam Ahmad, hingga nenek tua renta yang mengharapkan pertolongan dokter untuk menyembuhkan cucunya. Bagaimana lengkapnya? Berikut ulasannya. 

1. Kisah Ajaib Pedagang Roti
Imam Ahmad rahimahullah merupakan salah satu ulama madzhab 4 yang namanya mahsyur hingga saat ini. Pada zamannya, Ia begitu dielu-elukan oleh banyak orang. Dalam sebuah kisah yang ditulis Imam al Jauzi rahimahullah dalam buku tentang Imam Ahmad dikisahkan bahwa saat sang Imam memasuki usia senja beliau begitu ingin pergi ke Negeri Syam.

Namun anehnya Imam Ahmad sama sekali tidak memiliki tujuan yang jelas kenapa Ia ingin pergi ke tempat itu. Padahal Ia harus menempuh perjalanan jauh dari kediamannya di Baghdad menuju Syam. Sesampainya di Syam, Imam Ahmad berhenti untuk menunaikan salat dzuhur. Tidak ada yang mengenalinya, mengingat zaman dahulu teknologi tidak secanggih saat ini.

Ia menunggu di masjid tersebut hingga menjelang salat Ashar. Setelah Ashar, sang Imam membaca Alquran untuk menunggu waktu Magrib dan Isya. Setelah habis malam, Imam Ahmad kemudian ingin tidur dan beristirahat di masjid tersebut.

Namun penjaga masjid tidak mengizinkan Ia tidur disana. 

“Wahai syekh, anda tidak boleh tidur disini, ini peraturan silahkan pergi,” kata penjaga

Namun Imam Ahmad menolak, “Saya musafir, saya ingin istirahat disini” jawab sang Imam.

Namun sang penjaga tetap menolak dan memintanya untuk keluar lalu kemudian mengunci pintu masjid. Setelah penjaga tersebut pergi, Imam Ahmad kembali beristirahat di pelataran masjid.

Tapi, sang penjaga kembali datang dan lagi-lagi mengusirnya hingga mendorongnya menuju ke jalanan. Lalu ada tukang roti yang rumahnya tidak jauh dari masjid melihat kondisi tersebut. Tukang Roti tersebut memanggilnya

“Hai syekh, kemarilah beristirahatlah di toko ku, ” 

Kemudian Iman Ahmad masuk ke toko roti tersebut. “Rumahku tidak jauh dari sini, ini toko roti ku, dibelakang sana, ada ruangan  untuk beristirahat. Beristirahatlah malam ini dan besok pagi engkau bisa melanjutkan perjalanan lagi”

Setelah masuk ke toko tersebut, Imam Ahmad kemudian memperhatikan aktivitas sang penjual roti. Dan ada satu hal yang paling menarik perhatian beliau dari lelaki ini. Yakni ucapan dzikir dan doa istighfar yang terus meluncur dari mulutnya tanpa putus sejak awal ia mulai mengerjakan adonan rotinya.

Imam Ahmad yang kagum lalu bertanya “Sejak kapan Anda selalu beristighfar tanpa henti seperti ini?”

Ia menjawab, “Sejak lama sekali. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya, hampir dalam segala kondisi.”

Lalu Imam Ahmad bertanya lagi “Lantas apa hasilnya”

“Ya, Allah mengabulkan semua permintaan ku” Jawabnya. 

“Lalu apa permintaanmu yang belum dikabulkan Allah?” tanya Sang Imam.

Si lelaki saleh ini pun melanjutkan jawabannya dan berkata, “Sudah cukup lama saya selalu berdoa memohon kepada Allah untuk bisa dipertemukan dengan seorang ulama besar yang sangat saya cintai dan agungkan. Beliau adalah Imam Ahmad bin Hanbal!”

“Allahu Akbar! karena  Istighfarmu lah Allah SWT mendatangkan saya datang ke kota mu ini tanpa alasan yang jelas, karena Istighfarmu lah Marbot Masjid melarang saya tidur di Masjid, karena Istighfarmulah engkau menawarkan aku istirahat ditempatmu. Saya lah Ahmad bin Hanbal…

Masya Allah, Allah SWT mendatangkan Imam Ahmad ke rumahnya karena Istighfarnya. 

2. Ajaibnya Istighfar Seorang Ibu 
Kisah selanjutnya belum lama terjadi yang bercerita tentang seorang ibu yang berada di tinggal wilayah Khasmir. Ibu ini memiliki anak perempuan yang memiliki penyakit tulang. Si Ibu selalu berdoa kepada Allah SWT sambil beristighfar. Pasalnya dia sudah membawa anaknya ke dokter di sekitar wilayahnya namun tidak mendapatkan hasil.

Mereka hanya bilang bahwa hanya ada satu dokter yang mampu menangani penyakit ini. Dokter tersebut seorang muslim shli spesialis tulang, namun sayangnya Ia tinggal sangat jauh yakni di India.

Sang Ibu mengetahui jika dirinya tidak memiliki kemampuan untuk pergi ke India membeli tiket pesawat, makan selama di sana dan biaya berobatnya. Maka ibu ini hanya memperbanyak doa dan Istighfar.

Ringkas cerita, dokter yang menjadi target keluar dari India untuk mengisi sebuah acara dan melewati wilayah Khasmir.

Tiba-tiba pilotnya bilang tidak bisa terbang karena ada hujan badai dan harus turun di wilayah ini. Setelah turun tiba-tiba berkata “saya harus menghadiri seminar, berapa jauh lagi wilayah ini dari tempat tujuan”

Ternyata waktu yang dibutuhkan untuk sampai sekitar empat jam, sehingga sang dokter memilih untuk menyewa mobil karena waktu untuk seminar sekitar enam jam lagi.

Akhirnya ia meninggalkan Bandara untuk menuju lokasi seminar. Namun sayang, baru sebentar meninggalkan bandar hujan semakin lebat sehingga supir tidak bisa melanjutkan perjalanan. Karena jika dipaksakan maka mereka akan menghadapi badai.

Akhirnya dokter menyetujui untuk beristirahat dengan mendatangi rumah penduduk setempat. Rumah tersebut tampak tua yang terbuat dari kayu yang reot. Lalu dokternya mengetuk pintu, mengucapkan salam dan meminta bantuan agar sang pemilik rumah memberikan tumpangan.

Lalu sang dokter masuk dan si ibu mengambilkan minuman. Ketika sang dokter berada di ruang tamu, anak si ibu ini menangis kesakitan dikamar. Lalu dokter bertanya

“Kenapa anak ibu menangis” tanya dokter

“Sakit tulang” jawab sang ibu

“Kenapa tidak dibawa ke dokter?”

”Sudah, tapi kata dokter mereka tidak bisa menyembuhkan. Yang bisa menyembuhkan hanya dokter yang bernama si Fulan,” 

Dokternya lalu berkata segala puji bagi Allah yang mendatangkan saya ke rumah ibu. Saya ini dokter yang ibu maksud. Allah datangkan ke rumahnya justru hanya dengan Istighfar, tanpa biaya dan gratis. Masya Allah. 

3. Berkah Merutinkan Istighfar Selamat dari Fitnah  
Kisah selanjutnya datang dari dokter spesialis jantung yang bernama Dr. Khalid Jubai. Ia mengalami keajaiban Istighfar dalam hidupnya. Pada suatu ketika, Dr. Khalid Jubai mendapat fitnah dari rekan sekantornya. Jika fitnah tersebut berhasil dibuktikan, maka sang dokter ternacam dipensiunkan dini dari rumah sakit. 

Hal ini membuatnya gusar hingga begitu tersiksa batin.  Meski demikian, ia berjuang untuk memulihkan nama baik. Tapi upayanya tidak cukup untuk bisa melawan rekan sekantornya yang menebar fitnah. Kondisi ini sempat membuatnya putus asa hingga beberapa saat. 

Namun keajaiban mulai terjadi ketika Ia mendatangi masjid. Setelah salat, ia teringat sesuatu yang mengubah pemikirannya.  Selama ini semua orang yang sakit datang kepadaku dengan harapan besar agar aku mengobati mereka, tapi mengapa sekarang aku sendiri justru tidak mampu,” pikir beliau. 

Selanjutnya tiba-tiba beliau teringat keutamaan istighfar, dan merasakan adanya dorongan yang sangat kuat untuk melakukannya. Maka sepanjang perjalanan pulang beliaupun mulai mengulang-ulang bacaan istighfar ini: 

“Astaghfirullahal-ladzi la ilaha illa Huwal-Hayyul-Qayyum, wa atubu ilaih” 

(Aku bersitighfar memohon ampun kepada Allah, Yang tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Maha Mengurus, dan aku bertobat kepada-Nya) HR. Al-Hakim dari Ibnu Mas’ud dan At-Tirmidzi dari Bilal bin Yasar bin Zaid. 

Sesampainya di rumah, ada perasaan lega yang begitu dasyat. Ia mengalami semacam pengalaman spiritual yang merasuk ke dalam hati beliau. Sehingga beliaupun tak henti membaca lafadz istighfar tersebut, setiap saat dan dalam segala kondisi. 

Singkat cerita, hingga pada suatu waktu, semua tuduhan yang menjadi rumor buruk terhadapnya ternyata tidak terbukti. Tentu saja beliau terkejut sekaligus bersyukur mengetahui kabar ini. Dengan begitu beliau menjadi bebas dari sanksi pemberhentian kerja dan namanya pun menjadi bersih kembali. 

Tak cukup sampai disitu, akibat fitnah yang dialamatkan kepada beliau tidaklah terbukti, 5 koleganya yang melaporkan beliau itu pun turut menerima konsekuensi atas tuduhan yang tidak berdasar tersebut, diantara mereka ada yang dimutasi dari tempat dan posisi kerjanya semula, ada yang justru dipensiundinikan, ada yang mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada beliau dan instansi terkait.

Maka dari itu hendaklah kita selalu ingat sabda Nabi SAW jikalau bersama istighfar ada kemudahan dari permasalahan yang mendera kita. Dan amalan pembuka pintu rezeki yang mujarab dari Al-Qur'an dan Hadist. 

Ini Alasan Janin Hasil Perzinahan Mudah Dilahirkan

Di era globalisasi seperti saat ini, pergaulan antara pria dan wanita seolah tidak ada batasan. Mengaku atas dasar cinta, keduanya mampu ... thumbnail 1 summary
janin bayi
Di era globalisasi seperti saat ini, pergaulan antara pria dan wanita seolah tidak ada batasan. Mengaku atas dasar cinta, keduanya mampu melakukan aktivitas fisik tanpa ikatan pernikahan. Salah satu akibat dari dosa ini adalah kehamilan.

Tidak hanya melalui pemberitaan media, kasus hamil diluar nikah ini sering kita temukan di lingkungan sekitar.  Namun ada hal aneh yang terlihat pada wanita yang mengandung janin hasil perzinahan.


Mereka bisa melahirkan dimana saja tanpa bantuan orang lain, tidak terjadi perubahan signifikan pada tubuh, bahkan ditemukan dalam kondisi sudah melahirkan, tanpa ada yang tahu jika sebelumnya sedang hamil.  Mengapa terjadi hal demikian? Ada kah rahasia Allah dibalik hal itu?

Kondisi seperti ini banyak ditemukan dalam sosial di lingkungan kita. Bahkan karena mudahnya dalam proses tersebut, ibu yang mengandung bayi hasil perzinahan tidak sayang membuang bayinya.

Tidak heran jika diantara kita sering berkata “Ada yang mudah mendapatkan anak, namun dibuang dan disia-siakan, ada juga yang begitu menginginkan anak namun begitu susah dalam prosesnya,”

Ternyata kemudahan tersebut bukan menjadi sebuah kenikmatan yang diberikan Allah kepada mereka yang mengandung janin hasil perzinahan. Namun itu merupakan bentuk siksa Allah kepada mereka. Mengapa demikian?

Wanita yang mengandung dari hasil pernikahan yang sah pasti akan mengalami sakit yang begitu menyiksa. Jangankan untuk melahirkan sendiri, bahkan keluarga pun tidak sanggup untuk membantunya. Harus ada dokter yang ahli membantu persalinan. Begitu pula dengan biaya yang  dikeluarkan juga cukup banyak.

Namun Allah SWT menjanjikan pahala untuk setiap rasa sakit yang dirasakan sang ibu. Kesulitan yang dialami oleh ibu hamil, baik letih, sakit, gangguan kesehatan, kejiwaan, materi pada waktu yang banyak. Kesemuanya itu  -insyaallah- ada pahala dan balasan yang dicatat untuk wanita hamil.

Seorang hamba muslim akan diberi pahala oleh Allah pada semua musibah yang menimpanya di dunia, hingga duri yang mengenainya, Allah akan hapuskan dosa-dosanya. Maka sakit yang saat  melahirkan dan saat hamil, lebih agung dan lebih besar.

Lantas mengapa Allah SWT mempermudah proses persalinan wanita yang mengandung anak hasil perzinahan?  Hal tersebut serta merta karena Allah SWT mencabut rasa kesusahan itu sehingga tidak mendapatkan pahala sebagaimana wanita-wanita lain yang bersusah payah ketika hamil hasil pernikahan yang sah.

Kemudian ketika melahirkan, mudah saja anak itu keluar. Maka, pahala sakit karena melahirkan anak itu telah diangkat darinya. Wanita biasa, pada keadaan begini harus dibantu oleh bidan yang terampil, itu pun susah dan sakit untuk melahirkan anak, tetapi wanita yang telah berzina tidak demikian adanya.

Setelah anak itu lahir, tidak jarang bayi itu dibunuh agar tidak meninggalkan jejak. Mengapa sampai begitu kejam? Karena perasaan kasih sayang sudah dicabut juga darinya. Allahualam bishawwab. 

Tiga Fitnah Besar yang ‘Mengepung’ Kaum Muslim Saat Ini

Setiap orang tentu akan diuji dan diberi cobaan oleh Allah SWT sesuai dengan kadar kemampuannya masing-masing. Tidak hanya sebagai indivi... thumbnail 1 summary
FITNAH PEPERANGAN
Setiap orang tentu akan diuji dan diberi cobaan oleh Allah SWT sesuai dengan kadar kemampuannya masing-masing. Tidak hanya sebagai individu, terkadang Allah juga menguji umatnya dengan hal dan waktu yang sama.

Misalnya ketika akhir zaman, umat muslim akan diuji dengan hadirnya Dajjal yang membawa fitnah besar kepada manusia agar mereka terjerumus dalam kesesatan. Namun, jauh sebelum fitnah tersebut terjadi ada pula fitnah yang sudah terjadi di abad 21 ini. 

Fitnah ini terus mengepung kaum muslim, dan sulit untuk dihilangkan karena sudah turun temurun. Lantas, apa sajakah fitnahan yang tengah mengepung kaum muslim tersebut? Berikut informasi selengkapnya. 

1. Fitnah Ahlas
Fitnah pertama yang tengah mengepung kaum muslim yakni fitnah peperangan dan pembantaian antara sesama kaum muslim. Pada zaman dahulu peristiwa tersebut dimulai dari pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan. 

Sejak saat itu hingga saat ini masih banyak umat Islam yang bergelut dalam pertikaian dan peperangan. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW bahwa sekali pedang seorang mukmin tertancap pada tubuh seorang mukmin lainnya maka itu akan sangat sukar diangkat. 

“Itu artinya, ketika telah terjadi sekali penikaman, maka peperangan dan pembantaian antar umat
Islam akan terus belanjut. Dan kita temui, hingga hari ini fitnah ini masih bergulir,” terangnya dalam diskusi bertema “Seminar Akhir Zaman”.

2. Fitnah Sarra’
Fitnah besar yang mengepung kaum muslim selanjutnya adalah fitnah Sarra’. Yakni fitnah yang menyangkut harta dan kesenangan dunia. Fitnah yang demikian ini menimpa kaum muslimin sejak berkuasanya Dinasti Umayyah dan puncaknya terjadi ketika industri minyak ditemukan. 

Banyak kita temukan fitnah Sarra’ terjadi pada era sekarang ini. Harta dan kesenangan dapat membuat orang gelap mata dan menjadi serakah akan kekayaan serta nikmat dunia. Hal tersebut bahkan bisa membuat orang tega untuk menghabisi saudaranya sendiri. 

3. Fitnah Duhaima’
Fitnah terakhir yang mengepung umat muslim di dunia saat ini yakni fitnah duhaima’. Fitnah tersebut berupa fitnah aliran sesat dan pemikiran menyimpang. Fitnah yang satu ini banyak kita temukan di sekitar lingkungan tempat tinggal. 

Saat ini pemikiran sekulerisme, pluralisme dan libralisme dan sebagainya berkembang dengan sangat pesat. Bahayanya pemikiran yang demikian ini dianggap sebuah kebenaran. Padahal pada kenyataannya tidaklah demikian. 

Salah satu aliran sesat yakni mereka yang dengan mudahnya mengkafirkan orang muslim di luar kelompok tersebut hanya karena berbeda pemahaman serta pemikiran yang dimiliki. Tidak hanya itu, saat ini juga mulai muncul orang yang mengaku nabi bahkan Tuhan dan mengajak umat manusia untuk menjadi pengikutnya. 

Demikianlah informasi mengenai tiga fitnah besar yang tengah melanda kaum muslimin di dunia. Tidak dapat dipungkiri, hal tersebut tentu menjadi sesuatu yang harus diwaspadai. Tujuannya adalah agar kita tidak terjerumus dan termakan oleh fitnah yang menyesatkan tersebut.